Apa yang anda butuhkan sobat

Saturday, March 9, 2019

TUGAS LAPANGAN PSIKOLOGI ADVOKASI


TUGAS LAPANGAN PSIKOLOGI ADVOKASI
PENANGGULANGAN TERJADINYA KEMALASAN ANAK YANG BERAKIBAT TIDAK NAIK KELAS (FATAL)


Dosen Pengampu : Widjanarko S.Psi, M.Si
TA. PSIKOLOGI ADVOKASI










Oleh :
CHOIRUL ALFA NOOR ROHMAN
NIM. 2014-60-047
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2016



BAB I
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Berdasarkan informasi dari orang tua dari si anak, dan melihat anaknya yang semakin hari semakin malas belajar dan permasalahan penghafalanya semakain hari semakin menurun, dengan demikian perlu bimbingan dan pengetahuan untuk si anak mengenai dalam hal mood dan pendidikan bagi anak sebagai upaya pencegahan terjadinya ketidak naikan kelas pada sianak. Dengan harapan para orang tua akan lebih mampu menghafal, memahami, mendampingi, dan menangani anak terhadap penghafalan alfiah. Supaya si anak mampu melanjutkan pembelajara dikelas selanjutnya.

B. TUJUAN
Untuk memberi motifasi dan pengetahuan lebih dalam manfaat belajar yang rajin agar tidak terjadi keterlambatan kelas.

C. MANFAAT
1. Teoritis
Dapat memberi masukan terhadap disiplin ilmu psikologi, khususnya psikologi sosial dan psikologi pendidikan, berkaitan dengan pendidikan bagi anak sebagai upaya pencegahan dan terlambatnya sistem ilmu belajar pada anak

2. Praktis
Memberikan informasi kepada orang tua khususnya yang pernah mengalami pada anaknya, berkaitan dengan pendidikan bagi anak usia remaja.
D. Tinjauan pustaka
·         Apa itu motivasi
dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti "dorongan" atau rangsangan atau "daya penggerak" yang ada dalam diri seseorang. Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan. Motivasi adalah sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak (Sargent, dikutip oleh Howard, 1999) menyatakan bahwa motivasi merupakan dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang dihadapinya (Siagian, 2004
1. Akibat anak tidak naik kelas
Keputusan tidak naik kelas bagi sekolah sungguh berat. Kalau sekedar mengacu pada aturan formal sudah benar. Tetapi dari sisi kemanusiaan ada perasaan tidak terima. Siswa seperti membuang-buang waktu satu tahun secara percuma. Apa boleh buat, keputusan harus diambil. Apapun resikonya. Sebuah keputusan bagaimanapun tak akan bisa memuaskan semua. Lebih-lebih sekarang ini, keputusan tidak naik kelas bukan sebuah keputusan populer. Hampir semua sekolah demikian longgar memutuskan kenaikan siswa. Beda dengan dulu ketika saya masih MI. Ada yang 2 hingga 3 kali tidak naik di kelas yang sama dan berturut-turut dianggap sebagai “kenyataan biasa” yang diterima oleh siswa atau orang tua. Sekarang beda. Keputusan tidak naik kelas selalu mendapat reaksi dari orang tua. Dengan beragam respon, orang tua seperti tidak terima anaknya tidak naik kelas.

2.  Bangkitkan Motivasi Anak
Apapun alasannya, tidak naik kelas bisa berdampak psikologis pada anak. Karena itu, tegas Michiko, harus ditangani dengan cepat. Di antaranya adalah bekerjasama dengan guru bagaimana menangani siswanya yang tinggal kelas. Segeralah, ayah-ibu bertemu guru atau mencari tahu guru anak kelak di kelas lama dan membicarakan bagaimana mendekati si kecil.

Untuk ayah-ibu sendiri, Michiko menyarankan agar Anda segera berupaya menaikkan rasa percaya diri anak. Misalnya dengan mensupportnya, "Meskipun tidak naik kelas bukan berarti kamu bodoh. Kamu tak perlu malu, bukan kamu sendiri kan yang tidak naik kelas." atau "Duduk di kelas yang sama bisa membuatmu lebih menguasai pelajaranmu. Ayah dan ibu akan membantumu supaya kamu jadi yang terbaik, oke?"

3.  Ajarkan Menerima Kenyataan
Anak, kata Michiko, juga harus diajarkan menerima kenyataan atas kekalahannya mengapa ia harus tinggal kelas. Dengan anak menyadari kesalahannya, orangtua akan lebih mudah memotivasinya. Namun, agar anak benar-benar menerima kenyataan, ayah-ibu perlu bersikap arif, misalnya, tidak membanding-bandingkan dengan kakak atau adiknya, atau dengan teman sebayanya. Membandingkan sama artinya dengan memojokkan yang dapat membuat konsep diri anak menjadi negatif, membuat anak terpukul, merasa tidak berguna, bahkan semakin malas belajar. "Bahkan mungkin, akibatnya, di kelas barunya yang sama, ia bisa menjadi trouble maker karena merasa orang lama," ujar Michiko. 

4. Dukungan Seluruh Keluarga
      Cara terbaik menangani anak tidak naik kelas menurut Michiko, anggota keluarga dikumpulkan dan diberitahu kalau ada anggota keluarga lain yang tidak naik kelas. Tetapi tegaskan bahwa tidak naik kelas ini, bukanlah aib keluarga. Karena itu, anggota keluarga yang lain hendaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Tetapi harus bersama-sama merangkul anak dan memotivasinya agar tekun belajar. "Dengan demikian, anak tidak merasa tersisih, terpojokkan hingga terisolasi dari pergaulan,"


·         Menanggulangi anak supaya anak naik kelas

1.  Konsentrasi belajar di sekolah

adalah konsentrasi ketika belajar di sekolah. Yang biasanya nggak pernah dengerin guru, sekarang kamu harus mulai lebih memperhatikan guru ketika beliau sedang mengajar. Ada baiknya untuk mencatat hal-hal penting ketika jam pelajaran berlangsung.

2.  Rajin belajar

Meskipun kamu belajar dengan rajin di sekolah, kamu harus tetap belajar di rumah. Hal ini untuk membiasakan kamu menguasai materi. Caranya mudah, cukup ulangi materi apa aja yang dikasih di sekolah.

3.  Rajin ngerjain tugas

Kerjakan juga PR yang diberikan guru untuk latihanSemakin cepat dan tepat kamu ngumpulin tugas, itu semakin bagusnilai-nilai tugas juga bisa menaikkan nilai rapor kamu.

4.  Hormat sama guru

Hal tersebut akan membuat kamu akrab sama guru sehingga nanti kamu akan dibantu ketika mengalami kesulitan mengerjakan tugas.

5.  Peduli remidi

banyak siswa yang males buat remidi. Hal ini yang akhirnya malah membuat nilai kamu jadi makin jelek dan terpuruk. Oleh karena itu, sesaat ketika kamu divonis remidi, segeralah minta remidi kepada guru yang bersangkutan.

6.  Hindari bolos

Semakin sering bolos, kamu bukan hanya kehilangan materi pelajaran, kamu juga akan dicap sebagai siswa pemalas sama guru kamu. Selain itu, penilaian kedisiplinan kamu akan mempengaruhi nilai di rapor.

7.  Tujuan Belajar
 Diantara beberapa tujuan belajar adalah sebagai berikut:

a.       Untuk mendapatkan pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir sebagai yang tidak bisa dipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan ialah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembanganya di dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peran guru sebagai pengajar lebih menonjol.

b.      Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan itu memang dapat di didik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan.

c.       Pembentukan sikap Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatanya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan mengarahkan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri.



·         Penyebab anak tidak naik kelas
Menurut Ratih Pramanik, S.Psi, MM, psikolog dari Personal Growth, “Hal ini mungkin saja terjadi. Dan, penyebabnya bisa dibagi menjadi dua faktor, yakni faktor internal dan eksternal.” 

Faktor internal berasal dari anak itu sendiri. Ia tidak mempunyai motivasi untuk belajar (malas belajar dan sekolah), stres, cemas, atau terlalu lelah (biasanya akibat terlalu banyak les atau kurang waktu bermain/refreshing!). Namun, mungkin juga ia memiliki kondisi atau kebutuhan khusus. 

Misalnya, mengalami gangguan konsentrasi, seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau Attention Deficit Disorder (ADD). Atau, anak mengalami gangguan belajar, seperti kesulitan membaca dan mengeja (disleksia), ketidakmampuan mengekspresikan 
ide melalui tulisan, ketidakmampuan berhitung, dll. 

Lalu, ada faktor eksternal atau lingkungan, yang dibagi menjadi 2, yakni sekolah dan rumah. Bisa jadi, anak memang tidak cocok dengan metode belajar mengajar di sekolah. Beberapa anak perlu mempelajari dan menyerap informasi dengan cara melakukan/mempraktekkan sesuatu. 
           
·         Ciri – ciri anak mulai malas belajar
          Anak- anak mempunyai jiwa yang masih labil. Anak- anak ini mengalami perubahan mood dengan cepat. Terkadang anak- anak akan merasa bersemangat, namun setelah itu anak- anak akan dengan cepat berubah moodnya menjadi malas. Sama ketika anak- anak belajar di sekolah. Terkadang anak- anak akan merasa sangat bersemangat ketika belajar bersama teman- temannya, namun terkadang anak- anak merasa malas untuk pergi ke sekolah dan akan menjadi penyebab anak sekolah menjadi malas belajar. Jika hal ini hanya terjadi dalam jangka waktu pendek, ini masih merupakan sesuatu yang wajar yang menimpa anak- anak. Namun yang perlu dikhawatirkan, ketika anak- anak merasa malas pergi ke sekolah dalam jangka waktu yang sedikit lama. Hal ini tentu akan mempengaruhi kondisi dan kemampuan otaknya. Orang tua harus lebih memperhatikan anak- anaknya ketika ia mulai malas dan tidak semangat pergi ke sekolah, terlebih dalam jangka waktu yang cukup lama.
Kita perlu mengetahui apa saja yang menjadi penyebab Anak Sekolah Menjadi Malas belajar.  Tahukan Anda bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan anak- anak menjadi malas pergi ke sekolah, diantaranya adalah:
1.      Beban dari sekolah terlalu banyak
2.      Sistem megajar yang tidak menarik dari guru 
3.      Orientasi anak tersebut bukan pada bidang akademis
4.      Ada gangguan fisik
5.      Ada masalah dengan teman atau lingkungan sekolah yang tidak mendukung
6.      Ada masalah keluarga
7.      Tidak ada tokoh yang menjadi panutan
8.      Terlalu banyak fasilitas yang didapatkan








·         Hal- hal Menarik yang Mendorong Anak untuk Semangat Belajar Kembali

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendorong anak- anak agar semangat pergi dan belajar.
1.      Orang Tua/Guru dapat mengajarkan kepada anak untuk semangat belajar, dengan instruksi seperti:

a.       Nak belajar yang rajin yah nanti kalo mendapat rangking 1,2,3 sampai 5 besar ayah kasih hadiah
b.      Nak jangan lupa prnya ya nak di kerjain besok kalo belum nanti di marahin sama gurunya.
c.       Anak anak hayoh ini guru kasih pekerjaan rumah, nanti dikerjakan ya, besok dikumpulin sama ibu / bpk duru, kerjakan yang rajin ya anak anak.
d.      Nak nanti kalo sudah selesai ujiannya ibu dikasih gtau ya hasilnya.
Pihak orang tua: tanggung jawab, perhatian dan suasana nyaman.
a)      Orang tua wajib mendapatkan informasi kesehatan reproduksi secara tepat, benar, dan sesuai tahapan anak.
Contoh Komunikasi Terbuka secara Konsisten :
“Dek, kalau ada kesulitan di sekolah bilang sama ibu ayah ya, nanti ibu ayah bantuin, sini dek belajar, ibu ayah temenin belajarnya , bilang ya sama ibu atau ayahkalau grunya atau sekolahan ataupun lingkunganya kurang nyaman.. Apaaa aja boleh bilang.. Ya.. OK? “ Perilaku salah satunya terbentuk dari “kebiasaan” dan “pembiasaan yang diajarkan”
Apa yang diajarkan secara konsisten oleh orang tua kepada anak, akan membantu anak dalam pembenatukan perilakunya baik positif maupun negatif.

b)      Berikut ini contoh-contoh pembentukan kebiasan yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam upaya mengajarkan anak agar dapat menjaga dirinya :
v   Komitmen dari ayah dan ibu dalam mengajarkan anak mengenai pentingnya tindak tanduk dalam menyikapi pendidikan yang kurang memadai.
v   Konsisten dalam upaya menanamkan nilai-nilai atau pembiasan bagi anak untuk membiasakan lingkungan sekolah dan teman teman.
v   Konsisten dalam memberikan rasa nyaman dan anak dalam bentuk komunikasi terbuka.

BAB II
KERANGKA KERJA ANALISIS MASALAH

MASALAH
AKIBAT
PENYEBAB
SOLUSI
Minimnya pengetahuan orang tua terhadap pendidikan pada anak.
Mengikuti trend masa kini yang mengarah ke masa sekarang.
Tidak adanya pendekatan untuk membimbing anak dalam memberi pendidikan dan arahan yang baik mengenai metode pembelajaran pada anak. Kebebasan dan kepribadian buruk yang menjadikan anak berperilaku semaunya, hingga menyimpang.

Pola asuh orang tua, kurangnya pemberizn pembimbingan pendidikan pada anak, lingkungan yang bebas atau kurang terkontrol.
Menanamkan pendidikan bagi anak sebagai upaya pencegahan masuknya jalur negatif dari luar.


BAB III
IV. MEDIA ADVOKASI
1. parsel sembako  
2. Sepatu untuk si subjek

BAB IV
ADVOKASI
         Pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2016 telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan parenting kepada keluarga bpk rouf Rt 006/001 undaan tengah Kudus tentang PENANGGULANGAN TERJADINYA KEMALASAN ANAK YANG BERAKIBAT TIDAK NAIK KELAS
Acara dimulai dari pukul 19.00 WIB sampai 19.30 WIB, dengan dihadiri  ibu sulasehsaja dan anak pertamnya yang bernama rieza anak semester satu yang menjadi mahasiswa di universitas di kudus. Acara terdiri dari pembukaan dan pemberitahuan kegiatan yang saya lakukan terhadap subjek yang bernama nadi anak kedua dr keluarga bpk rouf. Disambung dengan penyuluhan tentang Pendidikan bagi subjek  sebagai upaya pencegahan terjadinya penurunan nilai, kemalasan berkelanjutan, tertinggalnya klas pada anak kepada keluarga bpk rouf, pemateri yaitu Bapak ikhlas prasoja S.E. selaku kepala desa undaan tengah Kurang lebih selama 15 menit beliau memaparkan materi yang mengangkat tentang Pendidikan masa sekarang bagi anak sebagai upaya pencegahan terjadinya hal negatif pada anak.
Ibu dan anak pertama dari keluarga bpk rouf terlihat antusias mendengarkan informasi yang diberikan oleh pemateri. Setelah memaparkan materi dilanjutkan dengan Tanya- Jawab termasuk Screening kasus. Kemudian pemberian kenang-kenangan kepada keluarga bpk rouf dilanjutkan istirahat, kemudian acara terakhir penutup.
BAB V
MENILAI DAMPAK ADVOKASI

1.      DIMENSI
Menyampaikan pengetahuan berkaitan dengan pendidikan sekarang sama pd jaman dulu bagi anak sebagai upaya pencegahan terjadinya masuknya hal negatif kepada anak kepada keluarga bpk rouf Rt006/001 undaan tengah  Kudus.
2.      TUJUAN
Memberi pengetahuan orang tua tentang pendidikan  pada anak sebagai upaya pencegahan masuknya hal tidak di inginkan pada anak.
3.      HASIL
Memberikan wawasan terkait pendidikan pada anak. Membuka pola pikir untuk mendidik anak terhadap ancaman lingkungan. Orang tua lebih faham dengan kasus yang terjadi dan menjadikan orang tua berani mengambil keputusan untuk pengobatan dari kasus yang dialami oleh anaknya.
4.      SARANA VERIFIKASI
keluarga bpk rouf Rt006/001 undaan tengah  Kudus.


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

           kemampuan anak dan dapat membuat kombinasi baru, sebagaimana kemampuan
untuk respon anak agar giat belajar, serta merangsang anak agar berfikir.
Mengingat pentingnya meningkatkan hasil belajar peserta didik tersebut,
maka di rumah maupun disekolah perlu disusun suatu model pembelajaran yang dapat
meningkatkan kreatifitas berfikir kritis peserta didik sehingga dalam proses
belajar mengajar lebih hidup dan bermakna dan dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.

Model pembelajaran advokasi merupakan model pembelajaran alternatif
untuk meningkatkan proses belajar peserta didik yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik utuk menjadi advokat dari suatu pendapat tertentu yang
bertalian dengan topik yang tersedia. Peserta didik menggunakan keterampilan
riset, keterampilan analisis, dan keterampilan berbicara dan juga mendengar,
sebagaimana mereka berpartisipasi dalam kelas pengalaman advokasi. Dan
peseta didik dihadapkan dengan isu-isu kontroversial dan harus mengembangkan
suatu kasus untuk mendukung pendapat mereka di dalam perangkat untuk tujuantujuan
khusus. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran advokasi adalah
model pembelajar yang mana mengajak kepada peserta didik turut aktif dalam
kegiatan pembelajaran. sehingga diharapkan dengan menggunakan metode
advokasi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik

DAFTAR PUSTAKA

Repository.usu.ac.id// pantauanak.com

No comments:

Post a Comment

komunikasi
email: choirulalfa77@gmail.com

MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN. Yuk kepoin

COVER MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG 2019 KATA...

Choirulalfa.blogspot.com