Apa yang anda butuhkan sobat

Wednesday, March 13, 2019

CONTOH ( PKM ) PROPOSAL PROGRAM KREATIVITA MAHASISWA IDENTIFIKASI KECENDERUNGAN ANAK HIPERAKTIF TERHADAP PERILAKU AYAH PECANDU ROKOK

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................. iii
RINGKASAN............................................................................. iv
PENDAHULUAN....................................................................... 1
Latar Belakang................................................................. 2
Tujuan Penelitian............................................................. 2
Manfaat  Penelitian............................................................ 2
TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 2
METODE PENELITIAN............................................................. 5
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN......................................... 5 
Biaya.................................................................................. 5
Jadwal Kegiatan................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 7
Lampiran ....................................................................................... 8

RINGKASAN
Anak hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif.
World Health Organitation (WHO) pada tahun 2008 diperkirakan  45%  wanita  yang  merokok, dan  27%  wanita  hamil  yang  merokok, sedangkan dari Amerika Serikat sebanyak 23,5 % ibu hamil yang merokok, dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok selama kehamilan, pada ibu hamil yang merokok dapat menimbulkan  komplikasi  kehamilan, kesehatan pada reproduksi  dan  janin  (Sinclair, 2009).

Kudus sebagai Kota terbesar produksi rokok dan mempunyai jargon kota kretek, apakah mempunyai dampak signifikan terhadap perilaku anak hiperaktif.

Penelitian menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif, dengan teknis pengumpulan data di sejumlah panti asuhan atau sekolah luar biasa yang ada anak hiperaktif didalamnya dan mengidentifikasi terhadap perilaku orang tuanya. Penyajian data akan disajikan secara diskriptif kualitatif.

Luaran dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan teoritif dan praktis terhadap bahaya rokok yang mempengaruhi kesehatan anak. Selain itu penelitian ini bisa masuk kedalam jurnal nasional Psikologi Indonesia.


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Anak hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif. Sedangkan yang dimaksud dengan hiperaktif adalah suatu pola perilaku pada seseorang yang menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak terkendali, tidak menaruh perhatian dan impulsif (bertindak sekehendak hatinya). Hiperakti juga   mengac kepada ketiadaannya pengendalian diri, contohnya dalam mengambil keputusan atau kesimpulan tanpa memikirkan akibat-akibat terkena hukuman atau mengalami kecelakaan (Mulyadi:2009:87).
Kudus yang mempunyai jargon Kota Kretek dan Kudus merupakan kota yang sebagian besar penghasilannya didapatkan dari sektor industri rokok, hal ini diperjelas dengan adanya pabrik-pabrik rokok terbesar berada dikota kudus.  Sehingga besar kemungkinan jika sebagian masyarakatnya mengkonsumsi rokok.
Dari pernyataan tersebut didukung dengan adanya bukti data dari World Health Organitation (WHO) pada tahun 2008 diperkirakan  45%  wanita  yang  merokok, dan  27%  wanita  hamil  yang  merokok, sedangkan dari Amerika Serikat sebanyak 23,5 % ibu hamil yang merokok, dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok selama kehamilan, pada ibu hamil yang merokok dapat menimbulkan  komplikasi  kehamilan, kesehatan pada reproduksi  dan  janin  (Sinclair, 2009).
Hal itu perlunya identifikasi ayah yang mengkonsumsi rokok dan dampak yang diberikan di Kabupaten Kudus.


B.     Tujuan Penelitian
1.      Mengidentifikasi pengaruh rokok terhadap perilaku hiperaktif
2.      Mengetahui bahaya rokok terhadap anak
3.      Mengidentifikasi perilaku orang tua perokok terhadap perilaku anak

C.    Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah mengurangi gangguan perilaku anak terhadap perilaku orang tua. Yang diharapkan mampu memberikan data empiris bahaya rokok terhadap anak.

BAB II
TINJAUAN TEORI
Anak hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif. Sedangkan yang dimaksud dengan hiperaktif adalah suatu pola perilaku pada seseorang yang menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak terkendali, tidak menaruh perhatian dan impulsif (bertindak sekehendak hatinya). Anak hiperaktif selalu bergerak dan tidak pernah merasakan asyiknya permainan atau mainan yang disukai oleh anak-anak lain seusia mereka, dikarenakan perhatian mereka suka beralih dari satu fokus ke fokus yang lain. Mereka seakan-akan tanpa henti mencari sesuatu yang menarik da mengasikkan   namun   tida kunjung   datang Hiperakti juga   mengac kepada ketiadaannya pengendalian diri, contohnya dalam mengambil keputusan atau kesimpulan tanpa memikirkan akibat-akibat terkena hukuman atau mengalami kecelakaan (Mulyadi:2009:87).


Wiguna (2007:5)   mengemukakan karakteristik anak yang cenderung mengalami gangguan hiperaktif  (1)  tidak bisa duduk diam di dalam kelas,  (2) tangan bergerak  dengan gelisah; (3) kadang berlari-lari   dan naik di atas meja dan memanjat guru; (4) mengalami kesulitan dalam bermain atau dalam kegiatan menyenangkan bersama yang   memerlukan ketenangan; (5) impulsivitas, mengalami kesulitan dalam menunggu giliran; (6) menjawab sebelum pertanyaan selesai/ sering menginterupsi orang lain. Anak yang hiperaktif menunjukkan semua atau hampir semua ciri-ciri di atas.
Penyebab utama perilaku hiperaktif  telah dilakukan penelitian secara terus menerus oleh para ahli, namun   masih terdapat perbedaan pendapat, Martin (1994:29)   mengatakan ada beberapa faktor penyebab perilaku hiperaktif: (1) faktor neurologik, proses persalinan dengan cara ekstraksi forcep, bayi yang lahir dengan berat badan dibawah 2500 gram,  ibu melahirkan  terlalu muda, ibu yang merokok dan minum minuman keras; (2) faktor genetik, sekitar 25-35% dari orang tua dan saudara yang masa kecilnya hiperaktif akan menurun pada anak; (3) faktor makanan, zat pewarna, pengawet dan kekuarangan vitamin; (4) faktor psiko sosial dan lingkungan. Terkadang gangguan hiperaktif  adalah dampak dari pola pengasuhan yang kurang efektif,  misalnya faktor pemanjaan dan  kurangnya penanaman kedisiplinan.
Merokok selama kehamilan dapat berbahaya terhadap tumbuh kembang janin dalam kandungan. Menurut data World Health Organitation (WHO) pada tahun 2008 diperkirakan  45%  wanita  yang  merokok, dan  27%  wanita  hamil  yang  merokok, sedangkan dari Amerika Serikat sebanyak 23,5 % ibu hamil yang merokok, dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok selama kehamilan, pada ibu hamil yang merokok dapat menimbulkan  komplikasi  kehamilan, kesehatan pada reproduksi  dan  janin  (Sinclair, 2009)

Hasil data dari Indonesia wanita yang merokok sekitar 2,3 %, sedangkan pada ibu hamil sekitar 1,7%, dari data ini telah membuktikan untuk menambah kemungkinan ibu hamil yang merokok akan dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti kelahiran sebelum waktunya (prematur), berat badan lahir kurang, mortalitas perinatal dan gangguan-gangguan perkembangan janin. Selain itu rokok juga dapat menyebabkan keguguran, gangguan tumbuh kembang anak, gangguan oksigen pada janin, dan gangguan pernapasan. Jika ibu merokok 10 batang per hari, maka kemungkinan anaknya akan menderita asma dua kali lebih besar (Amirudin, 2011)


BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian   ini   merupakan   penelitian   gabungan   antara   kualitati dan kuantitatif dengan melakukan pengamatan, wawancara dan menyebarkan kuisoner. Metode tersebut digabungkan untuk mendeskripsikan kecenderungan anak hiperaktif dengan orang tua perokok.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan kuisoner terbuka-tertutup. Analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan secara lengkap dan tepat data yang diperoleh dari berbagai  sumber  untuk  mencapai  tujuan  penelitian.  
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yang  dijadikan informan  adalah anak hiperaktif di panti asuhan maupun sekolah anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Kudus, serta mengidentifikasi orang tua anak berkebutuhan khusus.
BAB IV
BIAYA DAN KEGIATAN
IV.1 Anggaran Biaya
No
Komponen
Item
Unit
Harga
Total
Orang x buah x bln
Jumlah
Satuan
( Rp )
A.
Peralatan Habis Pakai (material penelitian)



1
Tinta Print
1 buah
1
50,000
          80,000
2
Kertas A4  HVS 80 g
3 rim
3
40,000
         120,000
3
Dokumentasi
3 bulan
1
500,000
         500,000
Sub Total



700,000        
B.
Perjalanan




1
Observasi
4 orang x  2 kali
8
100,000
      800,000
2
Wawancara
4 orang x 8 kali
32
    100,000
3,200,000
3
Penyebaran Kuisoner
4 orang x 6 kali
24
      50,000
1.200.000
Sub Total



    5,200,000

C.
Pengumpulan data




C.1. Observasi dan wawancara (live in)




1
Transportasi Observasi, wawancara dan Kuisoner
4 orang x 16 kali
64
20,000
      1,280,000
2
Makan 
4  orang x 16 kali
64
10,000
      640,000
Sub total



1,720,000

D. Seminar Hasil (publikasi)




1
Snack
50 orang
50
10,000
500,000
2
Banner
1
1
300,000
300,000
4
Poster
20
20
10,000
200,000
3
Call For Paper
-
-
-
500.000
Sub total



1,500,000
E.Pelaporan




1
Fotocopi
50 halaman  x 10 jilid
500
200
         100,000
2
Jilid
10 buah
10
15,000
         150,000
Sub total



250,000
Total



  9,370,000

IV.2.  Jadwal Kegiatan
KEGIATAN
2016
Bulan ke I
Bulan ke II
Bulan ke III
Bulan ke IV
Bulan ke V
1. Pengajuan perijinan





2. Persiapan Penelitian





3. Pengumpulan Data





-          Obesrvasi





-          Wawancara





-          Kuisioner





4. Analisis Data





5. Seminar hasil (Publikasi)





6. Pelaporan








DAFTAR PUSTAKA
Baihaqi, Mif dan Sugiarmin, 2006. Memahami & membantu Anak ADHD. Bandung: Refika aditama

Depdiknas.    2006.    Panduan  Bimbingan  di  Taman  Kanak-Kanak.  Jakarta:  Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak.

Doucherty, Michael. 1993. Psychological Consultation and Community Settings. Thomson.

Fourth Edition. (diterjemahkan Mahasiswa PAUD 2009) UNM

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39154/5/Chapter%20l.

No comments:

Post a Comment

komunikasi
email: choirulalfa77@gmail.com

MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN. Yuk kepoin

COVER MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG 2019 KATA...

Choirulalfa.blogspot.com