Apa yang anda butuhkan sobat

Sunday, March 10, 2019

Tes Kemampuan Mental PSIKOLOGI

Tes Kemampuan Mental


I. Pengertian Kemampuan
Berikut adalah pengertian kemampuan menurut beberapa ahli:
a.       Robin (2007): Kemampuan biasa disebut ability adalah kapasitas seseorang dalam melakukan beragam tugas dalam satu pekerjaan. Kemampuan pada dasarnya terbagi kedalam kemampuan mental dan fisik , dalam
b.      Sorenson(1977): Intelegensi adalah kemampuan untuk berpikir abstrak, belajar merespon dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
c.       Menurut David Wechsler: Intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara
II. Jenis Tes Kemampuan Mental
Kemampuan mental terdiri atas kemampuan intelektual,  kemampuan intelektual ini ada yang bersifat universal atau disebut intelegensi nantinya ada tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan secara umum dan ada yang bersifat khusus hanya dimiliki individu tertentu yang nantinya mnghasilkan tes bakat (tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan spesifik dari individu). Inteligensi adalah salah satu kemampuan mental,pikiran atau intelektual manusia. Inteligensi merupakan bagian dari proses-proses kognitif pada urutan yang lebih tinggi. Secara umum inteligensi biasa disebut dengan kecerdasan. Kemampuan mental bisa diartikan sebagai:
1.    Intelegen umum, dimana tidak mencakup bakat seseorang
2.    Kemampuan yang meliputi baik intelegensi umum maupun bakat dalam bidang numeric, spasial, dan sebagainya
Namun seiring berkembangnya ilmu pengetahuan yang melahirkan pemikiran-pemikiran dan dialektika baru tes kemampuan mental ini dapat digunakan untuk keperluan lain selain diagnosa, contohnya tes recruitment perusahaan dibuat untuk meramalkan individu saat ini dan kedepannya dan tes-tes lainnya.
Beberapa Tes Kemampuan Mental yang Sudah dikembangkan
1.      Tes Intelegensi
a.       Weschler Test terbagi dalam dua yaitu WAIS dan WIST à tes WAIS-T (Weschler Adult Intelligence scale-Revised) atau tes intelegensi untuk remaja dan orang dewas, dan WISC-R (Weschler Intelligence Test for Chlidren- revised) ditujukan untuk anak usia 6 – 16 tahun (Weschler;1981 dalam adolscene, 2003). WAIS dan WIST memberikan skor keseluruhan atau Full Scale maupun skor-skor indeks spesifik yang dapat diukur dengan berbagai kombinasi sub tes.
Beberapa kontroversi sempat lahir pada saat pengembangan tes intelegensi berkisar mengenai tuduhan pelabelan individu tuduhan pembelaan individu dan bias kultural, Bartolomewv (2006) dalam Gorth Marnat (2007). Salah satu kelebihan tes intelegensi adalah sebegai prediktor perilaku dan kemampuan mental dimasa mendatang. Seperti yang dilakukan Binnet saat menempatkan anak yang harus sekolah ke sekolah khusus dan sekolah umum. Kelebihan dari tes Weschler ini adalah memebrikan info akurat tentang kelemahan kognitif seseorang. Selain karena Wescler ini memang tes individual dimana tes yang hanya difokuskan untuk individu saja yang kelebihannya adalah memberikan konteks terstruktur kepada examiner yang dapat menggunakan berbagai tugas untuk observasi unik dan personal yang digunakan examiner dalam mendekati tugas-tugas kognitif.
b.  Skala Ingatan Weschler (Weschler Memory Scale) diadministrasikan secara individual, dirancang untuk memungkinkan pemakainya lebih memahami individu. Keempat devinisi tentang skala ingatan weschler ini menunjukan kemajuan di bidang pemahaman teoritis tentang ingatan. Weschler Memoric Scale yang asli merefleksikan konseptualisasi non spesifik awal tentang ingatan, Weschler; 1945 dalam GorthMarnat  (2009). Skala ini terdiri atas prosedur pendek tentang ingatan untuk urutan angka, mengingat cerita desain visual sederhana, dan pemasangan kata. Prosedur-prosedur awal WMS dapat dibagi secara logis menjadi tugas visual spasial, dan auditorik tapi dalam peng skoran keseluruhan adalah memory quotient seperti pada skor akhir tes IQ. Sub tes ini adalah Auditory memory (Logical memory, Verbal paired Acosiates), Immadiate memory, Delayed Memory, Visual Memory.

2.      Cognitive Ability tes à untuk pengukuran assesment kognitif menghasilkan sub skor verbal,    kuantitatif dan non verbal. Cogat sering digunakan dalam tes bakat.
3.      Summary of K-12 Group: SAT dan MAT untuk pengukuran prestasi.
4.      Kraeplin Test atau Pauli: Dikembangkan oleh psikolog bernama Emil Kraeplin. Kraeplin pada mula-nya menciptakan alat tes yang digunakan sebagai alat tes untuk diagnosiss gangguan dementia dan alzheimer. Selanjutnya 1938 Dr. Richard Pauli beersama Wilhelm Arnold dan prof Dr. Vanmenthod memperbaharui tes Kraeplin ini sehingga dapat digunakan untuk mendapatkan data kepribadian. Tes ini dikenal dengan istilah Pauli-Kraeplin yang terdiri dari beberapa aspek seperti:
-          Aspek keuletan (daya tahan)
-          Aspek kemauan atau kehendak individu
-          Aspek emosi
-          Penyesuaian diiri
-          Stabilitas diri
Dalam tes ini subjek hanya diminta untuk meengerjakan hitungan sederhana yaitu menjumlahkan deretan angka-angka. Namun yang jadi masalah adalah urutan angka-angka yang banyak. Banyak kesalahan yang kita buat menunjukkan kita termasuk orang yang tidak teliti dan tidak cermat, tidak hati-hati dan kurang memiliki daya tahan cukup terhadap stres atau tekanan pekerjaan (dalam buku Rahasia Psikotes, 2009).

Kesimpulan berdasarkan pemaparan dari jenis tes dan pengertian tes kemampuan mental ini menunjukkan pengembangan yang signifikan, pengembangan ini dilahirkan dari kritis yang merasa tidak cukup.

No comments:

Post a Comment

komunikasi
email: choirulalfa77@gmail.com

MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN. Yuk kepoin

COVER MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG 2019 KATA...

Choirulalfa.blogspot.com