Apa yang anda butuhkan sobat

Sunday, March 10, 2019

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN (Pengertian Kemampuan)

Pengertian Kemampuan

Kemampuan biasa disebut ability adalah kapasitas seseorang dalam melakukan beragam tugas dalam satu pekerjaan. Kemampuan pada dasarnya terbagi kedalam kemampuan mental dan fisik , dalam Robin (2007).
Kemampuan mental terdiri atas kemampuan intelektual kemampuan inntelektual ini ada yang bersifat universal atau disebut intelegensi nantinya ada tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan secara umum dan ada yang bersifat khusus hanya dimiliki individu tertentu yang nantinya mnghasilkan tes bakat (tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan spesifik dari individu).
Kemampuan intelektual dalam Robins (2007) adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk berbaagai aktivitas mental seperti berfikir , menalar, dan memecahkan masalah. Individu yang memperoleh skor tinggi pada tes kemampuan intelektual ini dipengaruhi oleh beberapa alasan contohnya yang dipengaruhi lingkungan karena tingkat pendidikannya, dan faktor genetis. Individu yang memiliki skor rendah pada tes kemampuan mental pun memiliki faktor-faktor penyebab. Seperti dijelaskan pada posting sebelumnya bahwa tes kemampuan mental ini awalnya digunakan untuk mendiagnosa yang mengalami kelainan mental.
Namun seiring berkembangnya ilmu pengetahuan yang melahikan pemikiran-pemikiran dan dialektika baru tes kemampuan mental ini dapat digunakan untuk keperluan lain selain diagnosa, contohnya tes recruitment perusahaan dibuat untuk meramalkan individu saat ini dan kedepannya dan tes-tes lainnya.
Beberapa Tes Kemampuan Mental yang Sudah dikembangkan
1.      Tes Intelegensi
a.       Weschler Test
Tes Weschler yang terbagi dalam dua yaitu WAIS dan WIST à tes WAIS-T (Weschler Adult Intelligence scale-Revised) atau tes intelegensi untuk remaja dan orang dewas, dan WISC-R (Weschler Intelligence Test for Chlidren- revised) ditujukan untuk anak usia 6 – 16 tahun (Weschler;1981 dalam adolscene, 2003). WAIS dan WIST memberikan skor keseluruhan atau Full Scale maupun skor-skor indeks spesifik yang dapat diukur dengan berbagai kombinasi sub tes.
Beberapa kontroversi sempat lahir pada saat pengembangan tes intelegensi berkisar mengenai tuduhan pelabelan individu tuduhan pembelaan individu dan bias kultural, Bartolomewv (2006) dalam Gorth Marnat (2007). Salah satu kelebihan tes intelegensi adalah sebegai prediktor perilaku dan kemampuan mental dimasa mendatang. Seperti yang dilakukan Binnet saat menempatkan anak yang harus sekolah ke sekolah khusus dan sekolah umum. Kelebihan dari tes Weschler ini adalah memebrikan info akurat tentang kelemahan kognitif seseorang. Selain karena Wescler ini memang tes individual dimana tes yang hanya difokuskan untuk individu saja yang kelebihannya adalah memberikan konteks terstruktur kepada examiner yang dapat menggunakan berbagai tugas untuk observasi unik dan personal yang digunakan examiner dalam mendekati tugas-tugas kognitif.
Skala Ingatan Weschler (Weschler Memory Scale)
Skala ingatan yang diadministrasikan secara individual, dirancang untuk memungkinkan pemakainya lebih memahami individu. Keempat devinisi tentang skala ingatan weschler ini menunjukan kemajuan di bidang pemahaman teoritis tentang ingatan. Weschler Memoric Scale yang asli merefleksikan konseptualisasi non spesifik awal tentang ingatan, Weschler; 1945 dalam GorthMarnat  (2009). Skala ini terdiri atas prosedur pendek tentang ingatan untuk urutan angka, mengingat cerita desain visual sederhana, dan pemasangan kata. Prosedur-prosedur awal WMS dapat dibagi secara logis menjadi tugas visual spasial, dan auditorik tapi dalam peng skoran keseluruhan adalah memory quotient seperti pada skor akhir tes IQ. Sub tes ini adalah Auditory memory (Logical memory, Verbal paired Acosiates), Immadiate memory, Delayed Memory, Visual Memory.

Berikut pemaparan diatas adalah mengenai pengukuran dan alat ukur kemampuan mental yang termasuk dalam kemampuan intelektual.

2.      Cognitive Ability tes à untuk pengukuran assesment kognitif menghasilkan sub skor verbal, kuantitatif dan non verbal. Cogat sering digunakan dalam tes bakat.
3.      Summary of K-12 Group
SAT dan MAT untuk pengukuran prestasi.
4.      Kraeplin Test atau Pauli
Dikembangkan oleh psikolog bernama Emil Kraeplin. Kraeplin pada mula-nya menciptakan alat tes yang digunakan sebagai alat tes untuk diagnosiss gangguan dementia dan alzheimer. Selanjutnya 1938 Dr. Richard Pauli beersama Wilhelm Arnold dan prof Dr. Vanmenthod memperbaharui tes Kraeplin ini sehingga dapat digunakan untuk mendapatkan data kepribadian. Tes ini dikenal dengan istilah Pauli-Kraeplin yang terdiri dari beberapa aspek seperti:
-          Aspek keuletan (daya tahan)
-          Aspek kemauan atau kehendak individu
-          Aspek emosi
-          Penyesuaian diiri
-          Stabilitas diri

Dalam tes ini subjek hanya diminta untuk meengerjakan hitungan sederhana yaitu menjumlahkan deretan angka-angka. Namun yang jadi masalah adalah urutan angka-angka yang banyak. Banyak kesalahan yang kita buat menunjukkan kita termasuk orang yang tidak teliti dan tidak cermat, tidak hati-hati dan kurang memiliki daya tahan cukup terhadap stres atau tekanan pekerjaan (dalam buku Rahasia Psikotes, 2009).

Kesimpulan berdasarkan pemaparan dari jenis tes dan pengertian tes kemampuan mental ini menunjukkan pengembangan yang signifikan, pengembangan ini dilahirkan dari kritis yang merasa tidak cukup. Mereka tidak puas hanya dengan penjelasan yang dimunculkan oleh satu orang saja yang berkembang saat itu makanya mereka berdialektika dengan pendapat yang ada saat itu sampai menghasilkan sesuatu yangg orisinil dan baru, lalu kita ? tetap pengguna. Hehehe
Bagai pertanyaan retorika , pertanyaan itu setiap harinya selalu muncul di benakku dan tidak mendapat jawaban, karena aku tidak tau yang harus dilakukan apa.
Baiklah untuk kesimpulan resume materi ini saya merasa bahwa tes kemampuan mental ini dikembangkan pada awalnya yang hanya untuk mengetahui seseorang tergolong mengalami gangguan atau tidak menjadi banyak lagi tes-tes yang berkembang berdasarkan beberapa teori. Tes ini berkembang guna memenuhi kebutuhan asassement pada manusia juga yang seiring waktu berkembang, tidak bisa kalau tidak di upgrade kalau manusianya saja sudah serba canggih masa tes nya tidak di upgrade. Asumsi kedua yang saya dapat setelah meresume materi ini adaalah tidak ada suatu tes yang lahir tanpa adanya teori dan pemikiran seseorang terhadap teori tersebut seperti weschler yang gunakan kerangka spearman dan lainnya.

Tes Kemampuan Mental

Inteligensi adalah salah satu kemampuan mental,pikiran atau intelektual manusia. Inteligensi merupakan bagian dari proses-proses kognitif pada urutan yang lebih tinggi. Secara umum inteligensi biasa disebut dengan kecerdasan. Kemampuan mental bisa diartikan sebagai:
1.    Intelegen umum, dimana tidak mencakup bakat seseorang
2.    Kemampuan yang meliputi baik intelegensi umum maupun bakat dalam bidang numeric, spasial, dan sebagainya
Ahli-ahli psikologi memusatkan perhatian pada masalah perilaku inteligensi itu sendiri daripada membuat batasan apa itu inteligensi. Ini karena anggapan bahwa inteligensi merupakan status mental yang tidak memerlukan definisi, sedangkan perilaku inteligensi lebih konkrit batasan dan ciri-cirinya sehingga lebih bermanfaat untuk dipelajari (Azwar,2004). Galton seorang ahli psikologi, menyatakan bahwa ada dua karakteristik yang hanya dimiliki oleh orang-orang berinteligensi tinggi yang membedakan dari orang-orang berinteligensi rendah, yaitu energy/kemampuan untuk bekerja dan kepekaan terhadap stimulus fisik. Definisi Galton ini merupakan pendekatan berciri psikofisik. Sementara itu, Alfred Binet (1857-1911) tokoh utama perintis pengukuran inteligensi, bersama theodore Simon mendefinisikan inteligensi dengan tiga komponen, yaitu:
1.      Kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan
2.      Kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan
3.      Kemampuan mengkritik diri sendiri atau autocriticsm.
Kemampuan paham dalam psikologi selanjutnya menggeser pandangan yang bersifat fisikal seperti itu kearah pandangan yang lebih bersifat mentalis.

THURSTONE ( LOUIS LEON THURSTONE)
Thurstone adalah seorang psikolog Amerika yang lahir di Chicago pada 29 Mei 1887 dan meninggal di Chapel Hill pada tanggal 29 September 1955. Ia mendapatkan pendidikan teknik listrik di Universitas Cornel University dan tahun 1914 ia menjalani pendidikan psikologinya di Universitas Chicago danCarnegie Institute of Technology. Karena berlatar belakang pendidikan teknik, maka ia menjadi ahli dalam bidang psikometri. Ia menjadi professor madya pada tahun 1927 di Chicago. Thurstone paling terkenal dengan karya kepeloporannya dibidang perkembangan tes inteligensi, lewat penggunaananalisis faktor jamak. Thurstone berinisiatif mendirikan laboratorium psikometri, mendirikan Psychometric Society dan menerbitkan jurnal psikometrik. Pada tahun 1936 , ia menjadi presiden dari Psychometric Society dan sebelumnya menjadi presiden dari American Psychological Associationpada tahun 1932.
Publikasinya yang penting dimulai dengan The Nature of Intelligent(1924) dan diakhiri dengan Multiple Factor Analysis (1924) yang mencerminkan minatnya dalam pengembangan suatu pendekatan kuantitatif terhadap penyelidikan mengenai kemampuan mental. Publikasi lainnya yang terpenting termasuk Measurement of Attitude (1929). Primary Mental Abilities (1938) dengan Thelma Gwynne Thurstone yang adalah istrinya dan kolega profesionalnya dan selaku kawan penulisnya dalam Factorial Studies of Intelligence (1941). Dia juga memberikan saham berupa banyak artikel kepada publikasi-publikasi teknis. Thurstone diakui juga dalam karya awalnya tentang konstruksi skala sikap, perkembangan kurva belajar rasional dan hukum mengenai pertimbangan komparatif dalam psikofisika.
Thurstone terkenal dengaan teorinya yang disebut Theory of primary mental abilities. Teori kemampuan mental ini berdasarkan penemuannya mengenai interrelasi di antara tes-tes kemampuan, yang menggunakan teknik analisis faktor jamak (technique of multiple factor analysis).
Thurstone menemukan bahwa semua tes yang berkorelasi secara positif akan menunjukkan didalamnya pasti terdapat satu faktor atau beberapa faktor yang sama/bersamaan diantara faktor-faktor tadi. Analisis faktor dari tes-tes yang diberikan kepada sejumlah besar individu menunjukan bahwa didalamnya paling sedikit terdapat tujuh kemampuan primer, antara lain:
1.      Kemampuan verbal (V) : kemampuan untuk memahami dan menggunakan konsep-konsep verbal secara efektif.
2.      Bilangan (Number:N) : kemampuan untuk menyelesaikan operasi hitungan secara cepat dan benar
3.      Kemampuan spatial atau yang berhubungan dengan ruang/tempat (S) : kemampuan untuk menangkap dan menguraikan objek dalam ruang, dan menggunakan relasi spatial
4.      Perceptual (P) : kemampuan untuk mengidentifikasikan objek dengan cepat dan cermat
5.      ingatan (memory: M) : kemampuan untuk belajar dan menyimpan informasi
6.      pemikiran dan pertimbangan (Reasoning: R) : kemampuan untuk menerima dan menggunakan relasi abstrak didalam pemecahan masalah
7.      kefasihan kata (Word Fluncy: WF) : kemampuan memikirkan kata dengan tepat

Penemuan Thurston tersebut berlawanan dengan posisi yang diambil oleh Binet, yang menganggap inteligensi sebagai satu kesatuan kemampuan , dan telah mengukurnya dengan satu tes yang menghasilkan satu skor tunggal atau menghasilkan IQ. Thurstone lebih menyukai penggunaan sejumlah tes yang secara khusus dipolakan untuk menilai kedudukan individual pada berbagai tipe khusus tes mental. Ia menggunakan penilaian persentail untuk merefleksikan kedudukan individual pada tiap tes kemampuan primer tadi.

Referensi:
Sarwono W, Sarlito., berkenalan dengan aliran-aliran dan tokoh-tokoh psikologi, PT  Bulan Bintang, Jakarta 2000

Kemampuan mental (Mental Ability) adalah istilah yang masih sering digunakan untuk beberapa pengertian yang tidak sepenuhnya sama. Kemampuan mental biasa diartikan sebagai:
1.    Intelegensi umum, dimana tidak mencakup bakat seseorang
2.    Kemampuan yang meliputi baik intelegensi umum maupun bakat dalam bidang numeric, spasial dan sebagainya.


Sorenson(1977) intelegensi adalah kemampuan untuk berpikir abstrak, belajar merespon dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan.


Menurut David Wechsler, intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional.Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi :
1)                             Faktor bawaan atau keturunan
Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,50. Sedangkan di antara 2 anak kembar, korelasi nilai tes IQnya sangat tinggi, sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkorelasi sekitar 0,40 – 0,50 dengan ayah dan ibu yang sebenarnya, dan hanya 0,10 – 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya. Selanjutnya bukti pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka tetap berkorelasi sangat tinggi, walaupun mungkin mereka tidak pernah saling kenal.
2)                            Faktor lingkungan
Walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang berarti. Inteligensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting.


Prestasi seseorang ditentukan juga oleh tingkat kecerdasannya (Inteligensi). Walaupun mereka memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi dan orang tuanya memberi kesempatan seluas-luasnya untuk meningkatkan prestasinya, tetapi kecerdasan mereka yang terbatas tidak memungkinkannya untuk mencapai keunggulan. Tingkat Kecerdasan Tingkat kecerdasan (Intelegensi) bawaan ditentukan baik oleh bakat bawaan (berdasarkan gen yang diturunkan dari orang tuanya) maupun oleh faktor lingkungan (termasuk semua pengalaman dan pendidikan yang pernah diperoleh seseorang; terutama tahun-tahun pertama dari kehidupan mempunyai dampak kuat terhadap kecerdasan seseorang). Secara umum intelegensi dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.    kemampuan untuk berpikir abstrak
2.            Kemampuan untuk menangkap hubungan-hubungan
3.            Kemampuan menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi baru


Louis Leon Thurstone
Thurstone terkenal dengan teorinya yang disebutTheory of Primary Mental Abilities (Teori Kemampuan Metal Primer). Teori ini berdasarkan pada penemuannya mengenai interelasi di antara tes-tes kemampuan yang menggunakan teknis analisis faktor jamak. Ia menemukan bahwa semua tes berkorelasi secara positif akan menunjukkan pasti terdapat satu faktor atau beberapa faktor yang sama di antara faktor-faktor tadi. Analisis faktor dari tes-tes yang diberikan kepada sejumlah individu menunjukkan bahwa di dalamnya paling sedikit terdapat tujuh kemampuan mental primer,anatara lain:
1.   Kemampuan verbal
Kemampuan untuk memahami dan menggunakan konsep-konsep verbal secara efektif
2.   Bilangan (Number)
Kemampuan untuk menyelesaikan hitungan secara cepat dan benar
3.   Kemampuan spatial
Kemampuan untuk menangkap dan menguraikan objek dalam ruang
4.   Perseptual
Kemampuan untuk mengidentifikasi objek dengan cepat dan cermat
5.   Ingatan
kemampuan untuk belajar dan menyimpan informasi
6.   Pemikiran dan Pertimbangan
Kemampuan untuk menerima dan menggunakan relasi abstrak di dalam pemecahan masalah
7.  Kefasihan kata
Kemampuan memikirkan kata dengan tepat

          Penemuan Thurstone berlawanan dengan Binet yang menganggap intelegensi sebagai suatu kesatuan kemampuan dan telah mengukurnya dengan satu tes yang menghasilkan satuskor tunggal atau menghasilkan IQ.

No comments:

Post a Comment

komunikasi
email: choirulalfa77@gmail.com

MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN. Yuk kepoin

COVER MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG 2019 KATA...

Choirulalfa.blogspot.com