Apa yang anda butuhkan sobat

Sunday, March 10, 2019

MENURUT PARA PAKAR PSIKOLOGI MENGENAI DEFINISI STRES, PENYEBAB STRES, DAN KARAKTERISTIK STRES


A.      Definisi stres
Stres adalah suatu keadaan yang dihasilkan oleh perubahan-perubahan lingkungan yang diterima sebagai suatu hal yang menantang, mengancam atau merusak terhadap keseimbangan atau ekuilibrium dinamis seseorang (Smeltzer & Bare, 2002). Sedangkan menurut WHO (2003) dalam Sriati (2008) stres adalah reaksi atau respon tubuh terhadap stressor psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan).
Stres adalah respon manusia yang bersifat nonspesifik terhadap setiap tuntunan kebutuhan yang ada dalam dirinya (Pusdikakes Depkes. RI dalam Sunaryo 2004). Stres dewasa ini digunakan secara bergantian utuk menjelaskan berbagai stimulus dengan intensitas berlebihan yang tidak disukai berupa respons fisiologis, perilaku dan subjektif terhadap stres. Konteks yang menjembatani pertemuan antara individu dengan stimulus yang membuat stres sebagai sistem.

B.       Penyebab Stres
Stress dapat terjadi karena:
1.      Fisik-biologis: Penyakit sulit disembuhkan, cacat fisik, dan merasa penampilan kurang menarik.
2.      Psikologis: sikap permusuhan, iri hati, dendam, dan sejenisnya.
3.      Sosial: kehidupan keluarga, factor pekerjaan, dan iklim lingkungan.


C.       Sumber stres atau stressor

Menurut Warner stresor dapat didefinisikan sebagai kejadian, kondisi, situasi dan atau kunci internal atau eksternal yang berpotensi untuk membawa atau sebenarnya untuk mengaktifkan reaksi fisik dan psikososial yang bermakna (Smeltzer & Bare, 2002) . Adapun sumber dasar pemicu stres :



a. Lingkungan
Lingkungan dapat mempengaruhi dan menuntut kita untuk menyesuaikan diri. Contoh stres lingkungan termasuk cuaca, kebisingan, polusi udara, lalu lintas, perumahan yang tidak aman dan lancar, serta kejahatan.

b. Stresor sosial
Stres bisa timbul dari beberapa tuntutan sosial yang kita tempati, seperti orangtua, pasangan, pengasuh, dan karyawan. Beberapa contoh stres sosial termasuk masalah keuangan, wawancara kerja, presentasi, perbedaan pendapat, tuntutan waktu dan perhatian atau kehilangann orang yang dicintai.
c. Fisiologis
Situasi dan kondisi yang mempengaruhi tubuh kita dapat dialami sebagai stres fisiologis. Contoh stres fisiologis termasuk pertumbuhan yang cepat, menopause, sakit, penuan, melahirkan, kecelakaan, kurang olahraga, gizi buruk, dan gangguan tidur.
d. Pikiran
Otak dapat menafsirkan dan merasakan situsai seperti stres, kesulitan, sakit, atau menyenangkan. Beberapa situasi dalam hidup stres sebagi pemicu tetapi pikiran yang menentukan masalah yang muncul. (Klinic Community Health Centre, 2010)

D.      Penggolongan stres

Apabila ditinjau dari penyebab stres, menurut Kusmiati dan Desminiarti (1990) dalam Sunaryo (2004) dapat digolongkan sebagai berikut :
a.       Stres fisik, disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi atau rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang, atau tersengat arus listrik.
b.      Stres kimiawi, disebabkan oleh asam basa kuat, obat-obatan, zat beracun, hormon, atau gas.
c.       Stres mikrobiologik, disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang menimbulkan penyakit.
d.      Stres fisiologik, disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan, organ, atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal.
e.       Stres proses pertumbuhan da perkembangan, disebabkan oleh gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga tua
f.        Stres psikis/emisional, disebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal, sosial, budaya, atau keagamaan.

Adapun menurut Grand (2000) dalam Sunaryo (2004), stres ditinjau dari penyebabnya hanya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
a.       Penyebab makro, yaitu menyangkut peristiwa besar dalam kehidupan, seperti kematian, perceraian, pensiun, luka batin, dan kebangkrutan.
b.      Penyebab mikro, yaitu menyangkut peristiwa kecil sehari-hari, seperti pertengkaran rumah tangga, beban pekerjaan, masalah apa yang akan dimakan, dan antri.

E.       Karakteristik Stres
Stress selalu hadir ketika diri kita diprnuhi banyak pikiran. Tuntutan hidup dan kompetisi hidup juga dapat menjadi menyabab timbulnya stres. Banyak dari kita tidak bisa memenegemen stres sehingga dari luar dapat kita duga terkena stres. Stres tidak dapat ditutup-tutupi. Ada beberapa cirri cirri bahwa kita terkena stress yang dapat kita lihat dari perubahan fisik pada tubuh kita, diantaranya :
1.      Rambut rontok
2.      Berat badan menyusut
3.      Daya pengelihatan menurun
4.      Sering sakit gigi
5.      Mudah sari awan
Selain berdampang terhadap fisik, stres juga mempengharuhi kondisi pisikis kita. Dampak stres terhadap pisikis sangat besar efeknya. Contoh efek stres terhadap sikis kita adalah :
1.      Suka melamun
2.      Pelupa
3.      Imsomnia
4.      Pesimistis
5.      Punya niat bunuh diri

F.        Tahapan stres

Menurut Amberg (1979) seperti yang dikemukakan Hawari (2008) bahwa tahapan stres sebagai berikut :
a. Stres tahap I
Tahapan ini merupakan tahapan stress yang paling ringan, dan biasanya disertai dengan perasaan-perasaan berikut :
1) Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting).
2) Penglihatan tajam tidak sebagaimana biasannya.
3) Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya ; namun tanpa disadari cadangan energi dihabiskan (all out) disertai rasa gugup yang berlebihan pula.
4) Merasa senang dengan pekerjaannya itu dan semakin bertambah semangat, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis.

b. Stres tahap II
Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang yang berada pada stres tahap II adalah sebagai berikut :
1) Merasa letih sewaktu bangun pagi, yang seharusnya merasa segar
2) Merasa mudah lelah sesudah makan siang
3) Lekas merasa capai menjelang sore hari
4) Sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort)
5) Detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar)
6) Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang
7) Tidak bisa santai.

c. Stres tahap III
    Pada tahap III keluhan semakin meningkat dan mengganggu yaitu :
1) Gangguan lambung dan usus semakin nyata; misalnya keluhan maag (gastritis), buang air besar tidak teratur (diare).
2) Ketegangan otot-otot semakin terasa.
3) Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat.
4) Gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar untuk mulai masuk tidur (early imsomnia), atau terbangun tengah malam dan sukar kembali tidur (middle imsomnia), atau bangun terlau pagi atau dini hari dan tidak dapat kembali tidur (late imsomnia).
5) Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa mau pingsan). Kesempatan untuk beristrirahat guna menambah suplai energi yang mengalami defisit.

d. Stres tahapan IV
1) Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit.
2) Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan dan mudah diselesaikan menjadi membosankan dan terasa lebih sulit.
3) Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk merespons secara memadai (adequate).
4) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari.
5) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang menegangkan
6) Seringkali menolak ajakan (negativesm) kerena tidak semangat dan kegairahan.
7) Daya konsentrasi dan daya ingat menurun.
8) Timbul perasaan ketakuatan dan kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya.

e. Stres tahap V
Bila keadaan berlanjut maka seseorang itu akan jatuh dalam stres tahap V yang ditandai dengan hal-hal berikut :
1) Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam (physical and psychological ex-haution).
2) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sahari-hari yang ringan dan sederhana.
3) Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastro-intestinal disorder)
4) Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan panik.



f. Stres tahap VI
1) Debaran jantung teramat keras
2) Susah bernafas (sesak dan megap-megap)
3) Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran
4) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan
5) Pingsan dan kolaps (collapse)

























DAFTAR PUSTAKA
Chomariah,N.2009.Tips Jitu & Praktis Mengusir Stres. Jogjakarta: DIVA Press

Yusuf,M.2008. Kesehatan Mental. Bandung: RIZQI PRESS

Al-Haqi,Ibrahim.2009. Positive Thinking. Jogjakarta: Hikmah Pustaka

Prabowo, Hendro.1998. Arsitektur Psikologi dan Masyarakat. Depok: Gunadarma

























No comments:

Post a Comment

komunikasi
email: choirulalfa77@gmail.com

MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN. Yuk kepoin

COVER MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG 2019 KATA...

Choirulalfa.blogspot.com