Apa yang anda butuhkan sobat

Sunday, March 10, 2019

Teori Kepribadian (Gordon.W.Alport’s) PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

Teori Kepribadian (Gordon.W.Alport’s)

Allport’s Profile
Gordon.w.allport dilahirkan di indiana pada tahun 1897 tetapi dibesarkan di Clevenland. Pada tahun 1919 menyelesaikan pelajarannya  di Ekonomi dan filsafat. Dan pada tahun 1922 ia mendapatkan gelar Ph.D dalam psikologi. Pada tahun 1922-1924 belajar di luar negeri yakni di Berlin sehingga ia mendapatkan perhatian dari dunia internasional  dan menjadi juru tafsir psikologi  jerman di AS. Beliau begitu banyak mendapat penghargaan salah satunnya adalah sebagai presiden dari The American Psychology association.

KEPRIBADIAN menurut ALLPORT
Organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisik individu yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Struktur dan Dinamika kepribadian
  1. Traits
  2. Personal Disposition
  3. Hubungan antara traits,habit,attitides dan type
  4. Motivation: Functional Autonomi
  5. proprium
Traits
Trait merupakan disposisi untuk berperilaku dalam cara tertentu, seperti yang tercermin dalam perilaku seseorang pada berbagai situasi. Dan ia juga membedakan antara common traits dan individual traits. Contoh Jika seseorang suka pergi ke disko, secara umum dia orang yang suka bergaul tapi ada tingkah laku khusus bahwa dia suka mendengarkan musik.
Sifat-sifat traits
  1. Real
  2. Render many stimulibfuncionally equivalent
  3. Dynamic/determinative in behavior
  4. Empirical
  5. Relative independent traits
Personal Disposition
Personal disposition adalah manivestasi dari COMMON traits sehingga menjadi individu yang unik. Dan ia juga memiliki tingkatan yang berbeda-beda yaitu Disposisi Pokok, Disposisi Sentral dan Disposisi Sekunder
  1. Disposisi Pokok :Sesuatu yang begitu umum sehingga dapat ditemukan pada setiap individu. Contoh : Orang Narcistik adalah orang yang memberikan perhatian kuat dan terus-menerus pada kebutuhan dan ketertarukannya.
  2. Disposisi Sentral: Kecenderungan karakter yang kuat (khas) pada seseorang. Contoh: Mungkin kita menggambarkan karya Shakespeare (Hamlet) introspektif, obsesif, melankolis, dramatik.
  3. Disposisi Sekunder: Berfungsi terbatas, kurang menentukan dalam deskripsi kepribadian dan lebih terpusat pad respon yangt dicocokinya.Contoh: Seseorang yang menyenangkan, mungkin meledak marah ketika seseorang menghina kelompoknya.
Hubungan antara traits,habit,attitides dan type
Keempat hal tersebut merupakan kecenderungan (predisposisi) yang unik, hasil dari faktor genetik dan pembelajaran dan mendorong/menuntun tingkah laku seseorang .
Traits : adalah hasil kombinasi dua habit atau lebih.
Kebiasaan: Kurang lebih umum ( sifat /trait paling umum) , respons khusus pada stimulus tertentu, kurang evaluatif.  Contoh: membaca dengan bersuara.
Sikap : lebih umum dari kebiasaan, penekanan segi lingkungan (kecenderungan untuk berespon positif atau negatif terhadap objek tertentu), paling evaluatif. Contoh: Kesukaan terhadap partai, atau makanan tertentu.
Tipe: adalah konsep yang paling umum bahkan merangkum pada ketiga konsep diatas.
Motivation: Functional Autonomi
Functional otonomy memandang motif-motif  orang normal dan dewasa beraneka ragam , otonom, independen, berkembang tetapi secara fungsional tidak bergantung pada masa lalu. Menurut allport  ada 2 tingkat otonomi fungsional yakni
  1. Perseverative Otonomi Fungsional : meliputi bentuk-bentuk kecanduan,mekanisme sirkular, perbuatan yang diulang-ulang atau secara rutin. Contoh : Tindakan seorang anak yang mengoceh berulang-ulang,
  2. Propriate Otonomi Fungsional : meliputi minat-minat yang dipelajari, nilai-nilai, sentimen-sentimen, motif-motif pokok, disposisi pribadi, gambaran diri dan gaya hidup. Manusia selalu dalam proeses untuk menjadi lebih integral dan daya penyatiu yang paling penting adalah propriate function, dimana usaha mengejar tujuan yang membentuk kepribadian. Contoh: Seseorang yang ingin menjadi dokter bukanlah merupakan sifat bawaan atau karena diperlukan tapi belajar untuk hidup.
Proprium
Proprium adalah hakekat manusia yakni kreatif, ingin berkembang dan bergerak maju. Proprium adalah suatu hal yang membuat kita sadar sehingga menjadi inti dari sebuah kehidupan. Teoritisi lain mengatakan proprium sbg self atau ego. Proprium tidak dibawa sejak lahir melainkan berkembang karena perkembangan individu. Allport menghindari ego sebagai penggerak utama kepribadian karena pengalaman juga berpengaruh.


Perkembangan Kepribadian
1.Bayi:
Allport melihat bahwa anak yang baru lahir sebagai seorang ciptaan keturunan, hanya memiliki dorongan primitif, dan tingkah laku reflek ,tidak memiliki kepribadian tapi memiliki potensi yang akan terpenuhi atau terbentuk pada saat pertumbahan dan pematangannya. Dan bayi tidak memiliki kepribadian.
2. Perkembangan proprium
0-3 tahun :
Pembanguanan keadaran diri : sense of bodily self (enak tidak enak), perasaan identitas diri berkelanjutan kesadaran sebagai subjek yang berkembang. Dalam hal ini bahasa menjadi faktor yang penting. Harga diri atau kebanggaan sebagai periode terakhir dimanan\ anak ingin melakukan sesuatu, membuatnya terwujud, dan mengontrol dunianya.
4-6 tahun:
Perluasan diri dan gambaran diri. Dalam perluasan diri, perasaan keterhubungan dengan orang-orang dan hal-hal yang penting dalam lingkungannya. Relasi anak dan lingkungan tempat dia tumbuh terhubung sangat penting. Muncul perasaan lingkuangan tersebut adalah bagian dirinya. Gambaran diri; terkait dengan penanaman-penanaman nilai, tangung jawab moral, intensi, tujuan dan pengetahuan diri yang akan berperan mencolok dalam kepribbadiannya kelak.
6-12 tahun:
Kesadaran diri. Pengenalan kemampunan diri mengatasi persoalan-persoalan dengan alasan dan gagasan karena anak bergerak dari lingkungan keluarga ke masyarakat.
Remaja
Propriate striving, pembanguanan tujuan dan rencana ke depan: intensi-intensi, long-range purposes,distant goals.Persoalan utama berkaitan dengan identitas, ”apakah saya seorang anak atau dewasa?”
Dewasa
Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkahlaku menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang sebagai berikut:
  • Ekstensi sense of self : Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas. Dan Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
  • Hubungan hangat/akrab dengan orang lain : Kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion (pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang)
  • Penerimaan diri : Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
Dewasa
Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan : Kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.
Objektifikasi diri: insight dan humor : Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
Filsafat Hidup : Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan arti. Contohnya lewat agama.
Kepribadian sehat
Kriteria kepribadian sehat menurut Allport
  1. Perluasan perasaan diri
  2. Hubungan diri yang hangat dengan orang lain
  3. Persepsi atau pandangan realistis
  4. Keamanan emosional
  5. Keterampilan dan tugas – tugas
  6. Pemahaman diri
  7. Filsafat hidup yang mempersatukan
Kritik teori Allport

Kelebihan
  1. Tidak terpacu pada masa lalu
  2. Memandang manusia sebagai manusia yang unik
  3. Melakukan penyelidikan kualitatif dan mengutamakan dorongan sadar
  4. Pemikirannya yang teliti dan sistematis sehingga dapat mempersatukan gagasan dari beberapa tokoh
Kekurangan
Kekurangan Allport pada persamaan formal sehingga tidak memadai untuk banyak penelitian, gagal menunjukkan konsep pokok yaitu fungsi otonomi, mengasumsikan adanya diskontinuitas antara hewan-manusia, masa kanak-kanak dan dewasa, normal dan abnormal, menekankan keunikan kepribadian, memberikan perhatian yang terlalu sedikit pada pengaruh sosial, dan faktor situasioanal, serta menggambarkan manusia pada gambaran terlalu positif.
Referensi
Alwisol. 2006. psikologi kepribadian. malang: UMM Press
Hand out “pengantar psikologi kepribadian non-psikoanalitik
Sumadi. 1995. psikologi kepribadian. Jakarta: raja grafindo persada

Schultz,duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan model-model kepribadian sehat. Yogyakarta: Kanisius

No comments:

Post a Comment

komunikasi
email: choirulalfa77@gmail.com

MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN. Yuk kepoin

COVER MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG 2019 KATA...

Choirulalfa.blogspot.com