Teori Kepribadian
(Gordon.W.Alport’s)
Allport’s Profile
Gordon.w.allport dilahirkan di
indiana pada tahun 1897 tetapi dibesarkan di Clevenland. Pada tahun 1919
menyelesaikan pelajarannya di Ekonomi dan filsafat. Dan pada tahun 1922
ia mendapatkan gelar Ph.D dalam psikologi. Pada tahun 1922-1924 belajar di luar
negeri yakni di Berlin sehingga ia mendapatkan perhatian dari dunia
internasional dan menjadi juru tafsir psikologi jerman di AS.
Beliau begitu banyak mendapat penghargaan salah satunnya adalah sebagai
presiden dari The American Psychology association.
KEPRIBADIAN menurut ALLPORT
Organisasi dinamis dalam individu
sebagai sistem psikofisik individu yang menentukan caranya yang khas dalam
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Struktur dan Dinamika kepribadian
- Traits
- Personal Disposition
- Hubungan antara traits,habit,attitides dan type
- Motivation: Functional Autonomi
- proprium
Traits
Trait merupakan disposisi untuk
berperilaku dalam cara tertentu, seperti yang tercermin dalam perilaku
seseorang pada berbagai situasi. Dan ia juga membedakan antara common traits
dan individual traits. Contoh Jika seseorang suka pergi ke disko, secara umum
dia orang yang suka bergaul tapi ada tingkah laku khusus bahwa dia suka
mendengarkan musik.
Sifat-sifat traits
- Real
- Render many stimulibfuncionally equivalent
- Dynamic/determinative in behavior
- Empirical
- Relative independent traits
Personal Disposition
Personal disposition adalah
manivestasi dari COMMON traits sehingga menjadi individu yang unik. Dan ia juga
memiliki tingkatan yang berbeda-beda yaitu Disposisi Pokok, Disposisi Sentral
dan Disposisi Sekunder
- Disposisi Pokok
:Sesuatu yang begitu umum sehingga dapat ditemukan pada setiap individu.
Contoh : Orang Narcistik adalah orang yang memberikan perhatian kuat
dan terus-menerus pada kebutuhan dan ketertarukannya.
- Disposisi Sentral:
Kecenderungan karakter yang kuat (khas) pada seseorang. Contoh: Mungkin
kita menggambarkan karya Shakespeare (Hamlet) introspektif, obsesif,
melankolis, dramatik.
- Disposisi Sekunder:
Berfungsi terbatas, kurang menentukan dalam deskripsi kepribadian dan
lebih terpusat pad respon yangt dicocokinya.Contoh: Seseorang yang
menyenangkan, mungkin meledak marah ketika seseorang menghina kelompoknya.
Hubungan antara traits,habit,attitides
dan type
Keempat hal tersebut merupakan
kecenderungan (predisposisi) yang unik, hasil dari faktor genetik dan
pembelajaran dan mendorong/menuntun tingkah laku seseorang .
Traits : adalah hasil kombinasi dua habit atau lebih.
Kebiasaan: Kurang lebih umum ( sifat
/trait paling umum) , respons khusus pada stimulus tertentu, kurang
evaluatif. Contoh: membaca dengan bersuara.
Sikap : lebih umum dari kebiasaan, penekanan segi lingkungan
(kecenderungan untuk berespon positif atau negatif terhadap objek tertentu),
paling evaluatif. Contoh: Kesukaan terhadap partai, atau makanan tertentu.
Tipe: adalah konsep yang paling umum bahkan merangkum pada
ketiga konsep diatas.
Motivation: Functional Autonomi
Functional otonomy memandang
motif-motif orang normal dan dewasa beraneka ragam , otonom, independen,
berkembang tetapi secara fungsional tidak bergantung pada masa lalu. Menurut
allport ada 2 tingkat otonomi fungsional yakni
- Perseverative Otonomi Fungsional : meliputi bentuk-bentuk kecanduan,mekanisme sirkular,
perbuatan yang diulang-ulang atau secara rutin. Contoh : Tindakan seorang
anak yang mengoceh berulang-ulang,
- Propriate Otonomi Fungsional : meliputi minat-minat yang dipelajari, nilai-nilai,
sentimen-sentimen, motif-motif pokok, disposisi pribadi, gambaran diri dan
gaya hidup. Manusia selalu dalam proeses untuk menjadi lebih integral dan
daya penyatiu yang paling penting adalah propriate function, dimana usaha
mengejar tujuan yang membentuk kepribadian. Contoh: Seseorang yang ingin
menjadi dokter bukanlah merupakan sifat bawaan atau karena diperlukan tapi
belajar untuk hidup.
Proprium
Proprium adalah hakekat manusia
yakni kreatif, ingin berkembang dan bergerak maju. Proprium adalah suatu hal
yang membuat kita sadar sehingga menjadi inti dari sebuah kehidupan. Teoritisi
lain mengatakan proprium sbg self atau ego. Proprium tidak dibawa sejak lahir
melainkan berkembang karena perkembangan individu. Allport menghindari ego
sebagai penggerak utama kepribadian karena pengalaman juga berpengaruh.
Perkembangan Kepribadian
1.Bayi:
Allport melihat bahwa anak yang baru
lahir sebagai seorang ciptaan keturunan, hanya memiliki dorongan primitif, dan
tingkah laku reflek ,tidak memiliki kepribadian tapi memiliki potensi yang akan
terpenuhi atau terbentuk pada saat pertumbahan dan pematangannya. Dan bayi
tidak memiliki kepribadian.
2. Perkembangan proprium
0-3 tahun :
Pembanguanan keadaran diri : sense
of bodily self (enak tidak enak), perasaan identitas diri berkelanjutan
kesadaran sebagai subjek yang berkembang. Dalam hal ini bahasa menjadi faktor
yang penting. Harga diri atau kebanggaan sebagai periode terakhir dimanan\ anak
ingin melakukan sesuatu, membuatnya terwujud, dan mengontrol dunianya.
4-6 tahun:
Perluasan diri dan gambaran diri.
Dalam perluasan diri, perasaan keterhubungan dengan orang-orang dan hal-hal
yang penting dalam lingkungannya. Relasi anak dan lingkungan tempat dia tumbuh
terhubung sangat penting. Muncul perasaan lingkuangan tersebut adalah bagian
dirinya. Gambaran diri; terkait dengan penanaman-penanaman nilai, tangung jawab
moral, intensi, tujuan dan pengetahuan diri yang akan berperan mencolok dalam
kepribbadiannya kelak.
6-12 tahun:
Kesadaran diri. Pengenalan
kemampunan diri mengatasi persoalan-persoalan dengan alasan dan gagasan karena
anak bergerak dari lingkungan keluarga ke masyarakat.
Remaja
Propriate striving, pembanguanan
tujuan dan rencana ke depan: intensi-intensi, long-range purposes,distant
goals.Persoalan utama berkaitan dengan identitas, ”apakah saya seorang anak
atau dewasa?”
Dewasa
Allport, faktor utama tingkah lalu
orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang
mendorong dan membimbing tingkahlaku menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang
sebagai berikut:
- Ekstensi sense of self : Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan
dalam jangkauan yang luas. Dan Kemampuan merencanakan masa depan (harapan
dan rencana)
- Hubungan hangat/akrab dengan orang lain : Kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga
dan teman) dan compassion (pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan
menghargai dengan setiap orang)
- Penerimaan diri
: Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung
dorongan khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa
frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
Dewasa
Pandangan-pandangan realistis,
keahlian dan penugasan : Kemampuan
memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam
penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih,
mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku
lain yang merusak.
Objektifikasi diri: insight dan
humor : Kemampuan diri untuk objektif dan
memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa
tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat yang sama pada
keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
Filsafat Hidup : Ada latar belakang yang mendasari semua yang
dikerjakannya yang memberikan tujuan dan arti. Contohnya lewat agama.
Kepribadian sehat
Kriteria kepribadian sehat menurut
Allport
- Perluasan perasaan diri
- Hubungan diri yang hangat dengan orang lain
- Persepsi atau pandangan realistis
- Keamanan emosional
- Keterampilan dan tugas – tugas
- Pemahaman diri
- Filsafat hidup yang mempersatukan
Kritik teori Allport
Kelebihan
- Tidak terpacu pada masa lalu
- Memandang manusia sebagai manusia yang unik
- Melakukan penyelidikan kualitatif dan mengutamakan
dorongan sadar
- Pemikirannya yang teliti dan sistematis sehingga dapat
mempersatukan gagasan dari beberapa tokoh
Kekurangan
Kekurangan Allport pada persamaan
formal sehingga tidak memadai untuk banyak penelitian, gagal menunjukkan konsep
pokok yaitu fungsi otonomi, mengasumsikan adanya diskontinuitas antara
hewan-manusia, masa kanak-kanak dan dewasa, normal dan abnormal, menekankan
keunikan kepribadian, memberikan perhatian yang terlalu sedikit pada pengaruh
sosial, dan faktor situasioanal, serta menggambarkan manusia pada gambaran
terlalu positif.
Referensi
Alwisol. 2006. psikologi kepribadian.
malang: UMM Press
Hand out “pengantar psikologi
kepribadian non-psikoanalitik
Sumadi. 1995. psikologi kepribadian.
Jakarta: raja grafindo persada
Schultz,duane. 1991. Psikologi
Pertumbuhan model-model kepribadian sehat. Yogyakarta: Kanisius
No comments:
Post a Comment
komunikasi
email: choirulalfa77@gmail.com