Apa yang anda butuhkan sobat

Monday, March 18, 2019

RESUME TUGAS PSIKOLOGI SOSIAL

RESUME TUGAS PSIKOLOGI SOSIAL
Class: psikologi B





ü  FIRO ( Fundamental Interpersonal Relations Orientation )
o   Teori yang dikemukakan oleh Schutz(1955,1958) bahwa setiap orang yang mengorientasikan dirinya kepada orang lain dengan cara tertentu (khas) dan caranya yang khas ini merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilakunya dalam hubungan antar pribadinya.
o   awal dari teori ini bermula dari minat Schutz terhadap pembentukan mpok-kelompok kerja yang efektif. Pengamatannya terhadap proses pembentukan kelompok ini kemudian sangat di pengaruhi oleh karya-karya Bion (1949) dan Redl (1942), sehingga tidak mengherankan  jika  teori Schutz sangat berbau psikoanalisis.
o   ide pokoknya adalah bahwa setiap orang mengorientasikan dirinya kepada orang lain dengan cara tertentu (khas) dan cara ini merupakan faktorutama yang mempengaruhi perilakunya dalam hubungan antar pribadi.
o   Secara singkatnya teori FITO adalah sebagai berikut : pola hubungan antar individu pada umumnya dapat dijelaskan dalam kaitan dengan tiga kebutuhan antar pribadi yaitu : inklusi (keikutsertaan), kontrol dan afeksi (kasih). Kebutuhan ini terbentuk pada masa kanak-kanak dalam interaksi dengan orang-orang dewasa, khususnya orang tua. Pada masa dewasa, kebutuhan inklusi tergantung pada sampai dimana anak diintegrasikan dalam kelompok keluarga. Kalau anak tidak tidak cukup diikutsertakan dalam keluarga, maka pada saat ia dewasa akan timbul perasaan tak berarti, tak berharga (insignificant).
o   Kebutuhan akan kontrol tergantung pada pola hubungan orangtua anak, apakah menekankan pada kebebasan, pengarahan atau pengen-dalian.
o   Kegagalan pemenuhan kebutuhan akan kontrol pada masa kanak-kanak akan menimbulkan perasaan ketidakmampuan (incompetent) pada masa dewasa.
o   Kebutuhan akan afeksi berangkat dari kondisi pada masa kanak-kanak, apakah anak diterima atau ditolak oleh orangtua. Kekurangan dalam hal ini akan menimbulkan perasaan tak dicintai (unloveble).

ü  POSTULAT-POSTULAT
ü  Postulat 1 ( Tentang Kebutuhan Pribadi )
o   Setiap orang mempunyai 3 kebutuhan antar pribadi : inklusi, kontrol dan afeksi.
ü  Postulat 2 (Kesinambungan Hubungan )
o   Perilaku seseorang dalam hubungan antar pribadi akan sama dengan perilaku yang telah dialaminya dalam hubungan-hubungan yang terdahulu. Yaitu : Prinsip keajekan, kalau seorang dewasa melihat posisinya dalam hubungan antar pribadi serupa dengan posisinya dalam hubungan anak-orang tua. Prinsip Identifikasi, jika seorang dewasa mendapatkan dirinya berada dalam suatu hubungan antar pribadi dimana posisinya serupa dengan posisi orang tua dalam hubungan orang tua – anak sewaktu masih kanak-kanak.
ü  Postulat 3 ( Kompatibilitas )
o   Jika kompatibilitas suatu kelompok n lebih besar daripada kelompok m, maka pencapaian tujuan n akan melebihi m.
ü  Postulat 4 (Perkembangan Kelompok)
o   Pembentukan dan perkembangan hubungan antara 2 orang atau lebih selalu mengikuti urutan yang sama.
ü  TIGA KEBUTUHAN ANTAR PRIBADI
ü  Inklusi
o   Adalah rasa takut saling memiliki dalam suatu situasi kelompok. Kebutuhan yang mendasar inya adalah hubungan yang memuaskan dengan orang lain. Kekhawatiran anak adalah bahwa ia tidak berguna, atau bahkan ia merasa tidak ada sama sekali. Kalau anak itu terintegrasi dengan baik kedalam keluarganya, maka kekhawatiran-kekhawatiran itu akan menghilang.
ü  Kontrol
o   Aspek pembuatan keputusan dalam hubungan antar pribadi. Kebutuhan yang mendasarinya adalah keinginan untuk menjaga dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam kaitannya wewenang dan kekuasaan. Kecemasan anak adalah bahwa ia tidak tahu apa yang diharapkan daripadanya dalam hiraki kekuasaan, bahwa ia adalah seorang yang tidak mampu menangani persoalan dan bahwa ia adalah seorang yang tidak bertanggungjawab.
ü  Afeksi
o   Adalah mengembangkan keterikatan emosional dengan orang lain. Kebutuhan yang mendasarinya adalah hasrat untuk disukai dan dicintai. Ekspresi tingkah lakunya bisa positif dan bisa juga negatif. Kecemasan yang timbul adalah takut tidak disenangi dan ditolak.

ü  TIPE-TIPE TINGKAH LAKU ANTAR PRIBADI
ü  Tipe-tipe perilaku inklusi
hubungan yang memuaskan dengan orang lain. Yang termasuk dalam inklusi bermacam-macam, mulai dari interaksi intensif sampai penarikan atau pengucilan diri sepenuhnya.
ü  Perilaku kurang sosial (under social behavior)
§  Timbul jika kebutuhan inklusi kurang terpenuhi, misalnya : adalah orang yang tidak bisa dicintai dan secara tidak disadari ia tidak ingin orang lain mengetahui hal itu.
ü  Perilaku terlalu sosial (over social behavior)
§  Orang yang terlalu sosial cenderung memamerkan diri berlebih-lebihan. Misal: ada kecemasan untuk dicintai dan merasa tidak bisa dicintai.
ü  Perilaku sosial
§  Perilaku yang masa kecilnya cukup mendapatkan kebutuhan inklusi. Ia tidak mempunyai masalah dalam hubungan antar pribadi.
ü  Tipe-tipe Perilaku Kontrol
ü  Perilaku Abdikrat
§  Orang yang berperilaku jenis ini merasa dirinya tidak mampu membuat keputusan. Karena ia cenderung menghindari pembuatan keputusan dalam hubungan antar pribadi.
ü  Perilaku Otokrat
§  Terdapat kecenderungan mendominasi orang lain, ingin selalu menduduki posisi-posisi atas.
ü  Perilaku Demokrat
§  Perilaku yang ideal, biasanya selalu berhasil memecahkan berbagai persoalan dalam hubungan antar pribadi.
ü  Perilaku Patologik
§  Psikopat, tidak mau menerima segala control dalam bentuk apapun. Ketaatan yang obsesif, terlalu taat terhadap segala control yang datang dari luar.
ü  Tipe-tipe Perilaku Afeksi
ü  Perilaku Kurang Pribadi
§  Cenderung menghindari hubungan pribadi yang terlalu dekat, kalau ramah hanya dibuat-buat, padahal secara emosional tetap menjaga jarak.
ü  Perilaku Terlalu Pribadi
§  Menginginkan hubungan emosional yang sangat erat, terlalu intim dalam berkawan, kadang-kadang menuduh temannya tidak setia kalau temannya berteman dengan orang lain.
ü  Perilaku Pribadi
§  Perilaku yang ideal. Ia bisa bertindak tepat dan selalu merasa senang dalam hubungan emosi yang dekat maupun yang renggang.
ü  Perilaku Patologik
§  Tipe afeksi ini adalah Psikoneorosis. 
ü  Kompatibilitas
ü  Jenis-jenis Kompatibilitas
ü  Kompatibilitas Saling Terkait
§  Kompatibilitas jenis ini, adatara 2 orang, adalah maksimum jika derajatnya perilaku yang ditunjukkan maupun yang diharapkan oleh salah satu pihak persis dengan yang ditunjukkan atau diharapkan oleh orang lain.
ü  Kompatibilitas Asal Usul
§  Dibidang afeksi, inklusi dan control.
ü  Kompatibilitas Timbal Balik
§  Diukur dengan derajat ekspresi yang ingin ditunjukkan oleh salah satu pihak.
ü  Perkembangan Kelompok
§  Dalam Ketiga tahap itu tidak terpisah satu sama lain dengan tajam. Semua jenis perilaku bisa muncul diketiga tahap tersebut yang membedakan hanyalah penekanan dan intensitas dari suatu perilaku tertentu pada tahap tertentu.
§  Jika ada 2 kelompok yang berbeda kompatibilitasnya, maka kelompok yang lebih kompatibel akan lebih erat (kohesif) daripada kelompok yang kurang kompatibel. Jika sebuah kelompok terdiri dari dua atau lebih sub-kelompok yang tidak kompatibel, maka tiap anggota lebih suka bekerja sama dengan anggota lain dari sub-kelompoknya sendiri dari-pada dengan anggota dari sub-kelompok lain yang berlawanan dengan kelompoknya sendiri atau dengan seorang anggota yang netral.
§  Selain itu tahap-tahap itu bisa berulang kembali. Jadi, tahap-tahap inklusi, control, dan afeksi bisa terjadi berulang kali. Pada waktu kelompok mendekati masaakhirnya, barulah terjadi urutan yang terbalik, yaitu afeksi, diikuti dengan control dan diakhiri dengan inklusi (atau lebih tepat ekslusi).
§  Kompatibilitas timbal balik (reciprocal compatibility). Kompatibilitas jenis ini diukur dengan derajat ekspresi yang ingin ditunjukkan oleh salah satu pihak dalam salah satu dari tiga bidang kebutuhan hubungan antar pribadi di atas, dengan kadar harapan dari pihak yang lain.
ü Contoh Penerapanya dalam kehidupan sosial dilingkungan sekitar kita
§  Inti dari Teori Firo oleh William Schutz (1958)  bahwa setiap manusia memiliki tiga kebutuhan  antar pribadi  yang disebut inklusi,control dan afeksi.Asumsi dasar teori adalah bahwa setiap manusia  dalam hidupnya pasti membutuhkan orang lain. Kebutuhan ini terbentuk pada masa kanak-kanak dalam interaksi dengan orang dewasa, khususnya orang tua. Pada masa dewasa kebutuhan akan inklusi tergantung pada sampai di mana anak diintegrasikan dalam kelompok keluarga. Kalau anak tidak cukup diikutsertakan dalam keluarga, maka pada saat ia dewasa akan timbul perasaan tak berarti, tak berharga (insignificant)
ü  Misalnya contoh,
o   dalam kehidupan sehari haripun kita pasti menginginkan untuk  bersosialisasi, bergabung dengan sesama, dalam bersosialisasipun dibutuhkan suatu kelompok, keinginan untuk bergabung dalam suatu kelompok itu suatu yang sudah biasa,karena itu sudah menjadi suatu kesdaran pribadi. Seperti keinginan untuk bergabung dalam organisasi dalam masyarakat misal ikut organi sasi irmas ( ikatan remaja masjid ) ataupun ikut ipnu / ippnu, dalam organisasi di masyarakat irmas atau ipnu maupun ippnu itu orang orangnya seperti apa, dan yang sesuai untuk menjadi anggota organisasi masyarakat itu seperti apa, dalam mencapai kepuasanya dalam bersosialisasi antar masyaraklat dalam suatu kelompok pasti dibutuhkaan rasa kenyamanan. Karena kita bisa dikatakan dapat bersosialisasi secara sempurna kalau kita bisa menjalankan hubungan antar personal  secara lancar dan sukses, maka komunikasi interpersonal yang efektif bisa dicapai dan bisa menumbuhkan saling menghargai dan muncul rasa nyaman dan akrab dalam melaksakan oraganisasi tersebut.





o   Tugas Kedua
ü  Contoh Dari Teori Peran
o   Menurut Biddle & Thomas ada lima istilah tentang perilaku dalam kaitannya dengan peran:
ü  Expectation (harapan);
ü  Norm (norma);
ü  Performance (wujud perilaku);
ü  Evaluation (penilaian) dan sanction (sanksi);

§  Saya akan memebrikan contoh peran seorang SISWA DITENGAH LINGKUNGAN MASYARAKAT.

o   Siswa yang sering  disebut sebagai komunitas terdidik, cerdas, dengan kapasitas intelektualnya dan segudang atributnya. Hal ini terutama karena pandangan dan harapan yang ditujukan kepada siswa siswi begitu banyak dan beragam. Harapan harapan dari masyarakat masyarakat awam yang menginginkan agar seorang siswa siswi tidak hanya dipandang sebagai siswa yang levelnya tinggi dengan semua atributnya, tetapi harapan disini seperti seorang siswa bisa menjadi seorang yang cerdas, berpendidikan santun berpendidikan lebih dari yang lain dan berpikir kritis dalam setiap permasalahan yang timbul. Lalu mencoba bersikap bijak dalam menanamkan keberanian, kejujuran dan tanggung jawab. Seharusnya menjadi seorang siswa harus sesuai dengan bersikap sopan,santun,jujur. Peran seorang siswa  seperti yang diharapkan oleh norma adalah menjadi seseorang yang dianggap berintelektual dan santun dalam berperilaku. Sedangkan yang lainya hanya menerapkan bahwa seorang siswa harus berintelektual tinggi .Berintelektual tinggi dan pintar dalam berkomunikasipun belum cukup untuk menunjukkan peran seorang siswa yang dianggap ideal. Jika hanya dipandang berintelektual tetapi mempunyai perilaku yang tidak sepatutnya seorang siswapun itu belum sesuai dengan norma atau peraturan yang menjelaskan seorang siswa. Misalkan, seorang siswa sedang diluarlingkungan sekolah dan berada ditengah tengah masyarakat dan dengan kapasitas intelektualnya tapi dengan perilaku yang tidak sopan dan anger anggeran, itupun akan mendapat celaan dari masyarakat, Walaupun mungkin sudah menunjukkan bahwa seorang siswa itu harus pintar, cerdas tapi itu bertentangan dengan penilaian masyarakat umum yang menilai seorang siswa tidak hanya pintar dalam berfikir, tetapi juga harus pintar dalam berperilaku, dikarenakan didalam tengah tengah masyarakat itu siswa itu sangat di nilai masyarat, sekali membuat kesalahan sedikit masyarakat langsung berfikir negativ pada sorang yang dikatan berpendidikan

No comments:

Post a Comment

komunikasi
email: choirulalfa77@gmail.com

MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN. Yuk kepoin

COVER MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG 2019 KATA...

Choirulalfa.blogspot.com