Aliran-Aliran Filsafat
FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
- Rasionalisme,
merupakan aliran filsafat yang sangat mementingkan rasio. Dalam rasio
terdapat ide-ide dan dengan itu orang dapat membangun suatu ilmu
pengetahuan tanpa menghiraukan realitas di luar rasio.
- Empirisme,
aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman sehingga
pengenalan inderawi merupakan pengenalan yang paling jelas dan sempurna.
- Idealisme,
adalah aliran filsafat yang menganggap bahwa realitas ini terdiri dari
ide-ide, pikiran-pikiran, akal (mind) atau jiwa (self) dan bukan benda
material dan kekuatan.
- Positivisme, Positivisme
berasal dari kata “positif”, yang artinya dengan faktual, yaitu apa yang
berdasarkan fakta-fakta, menyelidiki fakta-fakta dan hubungan yang
terdapat antara fakta-fakta. Pengetahuan tidak boleh melebihi fakta.
Positivisme hanya, mengandalkan fakta-fakta belaka bukan berdasarkan
pengalaman, seperti empirisme.
- Naturalisme,
merupakan paham yang berpendirian bahwa setiap bayi lahir dalam keadaan
suci dan dianugerahi dengan potensi insaniyah yang dapat berkembang secara
alamiah. Karena itu, pendidikan pada dasarnya sekedar merupakan suatu
proses pemberian kemudahan agar anak berkembang sesuai dengan kodrat
alamiahnya.
- Materialisme,
merupakan aliran yang menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain materi
atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu. Faham materialisme ini
tidak memerlukan dalil-dalil yang muluk-muluk dan abstrak, juga teorinya
jelas berpegang pada kenyataan-kenyataan yang jelas dan mudah dimengerti.
- Fenomenologi,
adalah aliran atau faham yang menganggap bahwa Fenomenalisme (gejala)
adalah sumber pengetahuan dan kebenaran. Seorang Fenomenalisme suka
melihat gejala, berbeda dengan seorang ahli ilmu positif yang mengumpulkan
data, mencari korelasi dan fungsi, serta membuat hukum-hukum dan teori.
Fenomenalisme bergerak di bidang yang pasti.
8.
Pragmatisme, berasal dari kata pragma (bahasa Yunani) yang berarti tindakan, perbuatan.
Pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa yang benar apa yang
membuktikan dirinya sebagai benar dengan perantaraan akibat-akibatnya yang
bermanfaat secara praktis.2 Aliran ini bersedia menerima segala sesutau, asal
saja hanya membawa akibat praktis. Pengalaman-pengalaman pribadi, kebenaran
mistis semua bisa diterima sebagai kebenaran dan dasar tindakan asalkan membawa
akibat yang praktis yang bermanfaat. Dengan demikian, patokan pragmatisme
adalah “manfaat bagi hidup praktis”.
9.
Eksistensialisme,
merupakan filsafat yang secara khusus mendeskripsikan eksistensi dan pengalaman
manusia dengan metedologi fenomenologi, atau cara manusia berada.
Eksistensialisme adalah suatu reaksi terhadap materialisme dan idealisme.
Pendapat materialisme bahwa manusia adalah benda dunia, manusia itu adalah
materi manusia adalah sesuatu yang ada tanpa menjadi Subjek. Pandangan manusia
menurut idealisme adalah manusia hanya sebagai subjek atau hanya sebagai suatu
kesadaran. Eksistensialisme berkayakinan bahwa paparan manusia harus
berpangkalkan eksistensi, sehingga aliran eksistensialisme penuh dengan
lukisan-lukisan yang kongkrit.
Moto Hidup
“Jadilah kuat, bukan hanya kuat fisik tapi
kuat bangun saat jatuh dan tertimpa masalah”
Tersenyumlah ,
Semangatlah, Bangkitlah J
No comments:
Post a Comment
komunikasi
email: choirulalfa77@gmail.com