Apa yang anda butuhkan sobat

Sunday, March 10, 2019

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN ( psikologi kepribadian )

A.      FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN
Perkembangan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh dua factor yaitu factor hereditas dan lingkungan. Factor hereditas meliputi bentuk tubuh, darah, dan sifat-sifat yang diturunkan oleh orang tua. Sedangkan factor lingkungan meliputi lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Individu berkembang dan mengalami perubahan-perubahan akan tetapi dalam perkembangannya tersebut akan membentuk pola-pola yang tetap dan khas sehingga terdapat ciri-ciri yang unik bagi setiap individu. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi yaitu:
1.      Factor Biologis
Yaitu factor yang berhubungan dengan keadaan jasmani yang sering kali disebut dengan factor fisiologis. Hal ini dapat kita lihat pada setiap bayi yang baru lahir. Yang menunjukan bahwa sifat-sifat jasmani yang ada pada setiap  orang ada yang diperoleh dari keturunan dan ada pula yang merupakan bawaan anak. Kondisi jasmani yang berbeda-beda itu menyebabkan sikap dan sifat-sifat serta temperamen yang berbeda-beda juga.

2.      Factor Sosial
Yang dimaksud dengan factor social adalah masyarakat di sekitar individu yang mempengaruhi individu tersebut. Yang termasuk dalam factor social ini adalah tradisi-tradisi, adat istiadat, dan peraturan-peraturan yang berlaku di masyarakat. Dalam perkembangan individu pada masa bayi dan kanak-kanak peranan keluarga sangat menentukan bagi kepribadian individu selanjutnya. Bagita pula kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam keluarga. Keadaan dan suasana keluarga yang berbeda juga memberi pengaruh yang cukup menentukan terhadap perkembangan kepribadian individu. Pada masa selanjutnya pengaruh lingkungan social yang diterima anak semakin besar dan luas, mulai dari lingkungan keluarga meluas pada anggota-anggota keluarga yang lain, teman-teman yang dating ke rumahnya, teman-teman sepermainan hingga pengruh yang khusus dari lingkungan sekolahnya.

3.      Faktor Kebudayaan
Factor kebudayaan yang dimaksud di sini adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Adapun beberapa aspek kebudayaan yang sangat mempengaruhi perkembangan pembentukan kepribadian antara lain:

a.      Nilai-nilai
Pada setiap kebudayaan terdapat nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh individu yang hidup dalam  kebudayaan itu. Untuk dapat diterima menjadi anggota masyarakat, maka seseorang harus memiliki kepribadian yang selaras dengan kebudayaan yang berlaku pada suatu masyarakat tertentu. Sementara itu, nilai-nilai hidup yang berlaku dalam masyarakat sangat erat hubungannya dengan kepercayaan, agama, adat istiadat, kebiasaan, dan tradisi yang dianut oleh masyarakat yang bersangkutan.

b.      Pengetahuan dan ketrampilan
Pengetahuan yang dimiliki setiap individu juga mempengaruhi sikap tindakan setiap individu yang itu sendiri. Wawasan pengetahuan antara individu yang satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Tinggi rendahnya ilmu pengetahuan dan keterampilan atau teknologi yang dimiliki seseorang mencerminkan tinggi rendahnya kebudayaan itu. Semakin tinggi kebudayaan maka semakin maju pula sikap dan cara hidup masyarakat tersebut.

c.       Adat dan Tradisi
Adat dan tradisi dari masing-masing daerah satu dengan yang lainnya sangatlah berbeda satu dengan yang lainnya. Semua adat dan tradisi yang sudah berlaku di masyarakat tersebut selain menentukan nilai-nilai yang harus ditaati oleh masing-masing anggota masyarakat tersebut juga sangat menentukan cara bertindak dan bertingkah laku masyarakatnya.

d.      Bahasa
Bahasa merupakan salah satu factor yang menentukan karakteristik suatu kebudayaan. Bahasa memiliki hubungan yang erat dengan kepribadian manusia yang menggunakan bahasa tersebut. Kata-kata yang tertera dalam kalimat bahasa mencerminkan kepribadian bangsa atau daerah tersebut. 

B.     Penyesuaian Diri & Ketidakmampuan Menyesuaikan Diri 

1.      Pengertian
a.        Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau personal adjustment. Menurut Supriyo (2008: 90) penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya.
Penyesuaian diri adalah suatu proses alamiah dan dinamis yang bertujuan mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai dengan kondisi lingkingannya atau proses bagaimana individu  mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungannya (Devina, 2010) .
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah proses mengubah diri sesuai dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi dan konflik sehingga tercapainya keharmonisan pada diri sendiri serta lingkungannya dan akhirnya dapat diterima oleh kelompok dan lingkungannya.
b.       Ketidakmampuan Penyesuaian Diri
Ketidakmampuan penyesuaian diri adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengubah diri sesuai dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi dan konflik sehingga tercapainya keharmonisan pada diri sendiri serta lingkungannya dan akhirnya dapat diterima oleh kelompok dan lingkungannya.

2.      Aspek-Aspek Penyesuaian Diri
Menurut Fatimah (2006) penyesuaian diri memiliki dua aspek, yaitu sebagai berikut:
1.        Penyesuaian pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan seseorang untuk menerima diri demi tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Individu menyatakan sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan kekurangannya dan mampu bertindak objektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut.
Pada aspek ini, keberhasilan penyesuaian pribadi ditandai oleh:
  1.  Tidak adanya rasa benci,
  2. Tidak ada keinginan untuk lari dari kenyataan atau tidak percaya pada potensi dirinya.

Sebaliknya, kegagalan penyesuaian pribadi ditandai oleh:
  1. Kegoncangan emosi
  2. Kecemasan
  3. Ketidakpuasan dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya sebagai akibat adanya jarak pemisah anatara kemampuan individu dan tuntutan yang diharapkan oleh lingkungannya

2.      Karakteristik
Adapun karakteristik penyesuaian diri, di antaranya:
  1.  Penyesuaian diri yang sehat/positif menurut Supriyo (2008: 91), antara lain :
  • Mampu menerima dan memahami diri sebagaimana adanya dan sanggup menerima kelemahan-kelemahan, kekurangan-kekurangan disamping kelebihannya.
  • Mampu menerima dan menilai kenyataan lingkungan di luar dirinya secara obyektif sesuai dengan perkembangan rasional dan perasaan dan memiliki ketajaman dalam memandang realitas.
  • Mampu bertindak sesuai dengan potensi, kemampuan yang ada pada dirinya dan kenyataan obyektif yang ada pada luar dirinya.
  • Memiliki perasaan aman yang memadai. Perasaan aman mengandung arti bahwa orang itu mempunyai harga diri yang mantap, disamping juga perasaan terlindung mengenai keadaaan dirinya pada umumnya
  •  Rasa hormat pada sesame manusia dan mampu bertindak toleran
  • Bersikap terbuka dan sanggup menerima umpan balik.
  • Memiliki kestabilan psikologis terutama kestabilan emosi, hal tersebut terlihat dalam memelihara tata hubungan denga orang lain.
  • Mampu bertindak sesuai dengan norma yang berlaku, serta selaras dengan hak dan kewajibannya. Sikap dan keberadaannya didasarkan atas kesadaran akan kebutuhan norma, dan atas keinsyafan sendiri
B  Penyesuain diri yang tidak sehat menurut Devina (2010), antara lain:
·         Mudah marah
·         Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
·         Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
·         Bersikap kejam atau senang menggangu orang lain yang usianya lebih muda
·          Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
·         Mempunyai kebiasaan berbohong
·         Hiperaktif
·          Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
·          Senang mengkritik atau mencemooh orang lain
·          Kurang memiliki rasa tanggung jawab
·          Kurang memiliki kesadaran untuk menaati ajaran agama
·         Bersifat pesimis dalam menghadapi kehidupan



















No comments:

Post a Comment

komunikasi
email: choirulalfa77@gmail.com

MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN. Yuk kepoin

COVER MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG 2019 KATA...

Choirulalfa.blogspot.com