Asek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik
1. Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu:
1.Pengetahuan
Merupakan
kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, prosedur atau istilah yang
telah dipelajari (recall data or information). Tingkatan ini merupakan
tingkatan yang paling rendah namun menjadi prasyarat bagi tingkatan
selanjutnya. Kemampuan yang dimiliki hanya kemampuan menangkap informasi
kemudian menyatakan kembali informasi tersebut tanpa memahaminya. Contoh kata
kerja yang digunakan yaitu: mendefinisikan, menguraikan, menyebut satu per
satu, mengidentifikasi, memberikan nama, mendaftar, mencocokkan, membaca,
mencatat, mereproduksi, memilih, menetapkan, serta menggambarkan.
2.Pemahaman
(Comprehension)
Merupakan
kemampuan untuk memahami arti, interpolasi, interpretasi instruksi (pengarahan)
dan masalah. Munaf (2001: 69) mengemukakan bahwa “pemahaman merupakan salah
satu jenjang kemampuan dalam proses berpikir di mana siswa dituntut untuk
memahami yang berarti mengetahui sesuatu hal dan melihatnya dari berbagai
segi”. Pada tingkatan ini, selain hafal, siswa juga harus memahami makna yang
terkandung, misalnya dapat menjelaskan suatu gejala, dapat menginterpretasikan
grafik, bagan atau diagram serta dapat menjelaskan konsep atau prinsip dengan
kata-kata sendiri. Contoh kata kerja yang digunakan yaitu: menyajikan,
menggolongkan, mengutip, mengubah, menguraikan, mendiskusikan, memperkirakan,
menjelaskan, menyamaratakan, memberi contoh-contoh, menginterpretasikan,
menjelaskan, mengemukakan kembali (dengan kata-kata sendiri), meringkas,
meniru, serta memahami.
3.Penerapan
(Application)
Merupakan
kemampuan untuk menggunakan konsep dalam situasi baru atau pada situasi
konkret. Tingkatan ini merupakan jenjang yang lebih tinggi dari pemahaman.
Kemampuan yang diperoleh meliputi kemampuan untuk menerapkan prinsip, konsep,
teori, hukum maupun metode yang dipelajarinya dalam situasi baru. Kata kerja
yang digunakan yaitu: mempraktikkan, mengurus, mengartikulasikan, menilai,
memetakan, mengumpulkan, menghitung, membangun, menyokong, mengontrol,
menentukan, berkembang, menemukan, menetapkan, menyampaikan, melaksanakan,
memasukkan, menginformasikan, menginstruksikan, menerapkan, mengambil bagian,
meramalkan, mempersiapkan, memelihara, menghasilkan, memproyeksikan,
menyediakan, menghubungkan, melaporkan, mempertunjukkan, memecahkan, mengajar,
memindahkan, menggunakan, serta memanfaatkan.
4.Analisis
(Analysis)
Merupakan kemampuan untuk memilah materi atau
konsep ke dalam bagian-bagian sehingga struktur susunannya dapat dipahami.
Dengan analisis diharapkan seorang siswa dapat memilah integritas menjadi
bagian-bagian yang lebih rinci atau lebih terurai dan memahami
hubungan-hubungan bagian-bagian tersebut satu sama lain. Contoh kata kerja yang
digunakan yaitu menganalisa, membandingkan, dan mengklasifikasikan.
5.Sintesis
(Synthesis)
Merupakan
kemampuan untuk mengintegrasikan baian-bagian yang terpisah menjadi suatu
keseluruhan yang terpadu. Munaf (2001: 73) menyatakan bahwa kemampaun sintesis
merupakan kemampuan menggabungkan bagian-bagian (unsur-unsur) sehingga terjelma
pola yang berkaitan secara logis atau mengambil kesimpulan-kesimpulan dari
peristiwa-peristiwa yang ada hubungannya satu sama lainnya. Kemampuan ini
misalnya dalam merencanakan eksperimen, menyusun karangan, menggabungkan
objek-objek yang memiliki sifat sama ke dalam suatu klasifikasi. Contoh kata
kerja yang digunakan yaitu, menghasilkan, merumuskan, dan mengorganisasikan.
6.Evaluasi
(Evaluation)
Merupakan kemampuan untuk membuat pertimbangan
(penilaian) terhadap suatu situasi, nilai-nilai atau ide-ide. Kemampuan ini
merupakan kemampuan tertinggi dari kemampuan lainya. Evalusi adalah kemampuan
memberikan keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi
tujuan, gagasan, cara kerja, materi dan kriteria tertentu. Untuk dapat membuat
suatu penilaian, seseorang harus memahami, dapat menerapkan, menganalisis dan
mensintesis terlebih dahulu. Contoh kata kerja yang digunakan yaitu: menilai,
membandingkan.
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.
2. Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku.
Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:
- Penerimaan (
Receiving/Attending)
Mengacu
kepada kemampuan untuk memperhatikan dan merespon stimulasi yang tepat, juga
kemampuan untuk menunjukkan atensi atau penghargaan terhadap orang lain. Dalam
domain atau ranah afektif, penerimaan merupakan hasil belajar yang paling
rendah. Contohnya, mendengarkan pendapat orang lain.
- Responsif (Responsive)
berada
satu tingkat di atas penerimaan, dan ini akan terlihat ketika siswa menjadi
terlibat dan tertarik terhadap suatu materi. Anak memiliki kemampuan
berpartisipasi aktif dalam suatu pembelajaran dan selalu memiliki motivasi
untuk bereaksi dan mengambil tindakan. Contoh, ikut berpartisipasi dalam
diskusi kelas mengenai suatu pelajaran.
- Penilaian (Value)
mengacu
pada pentingnya nilai atau keterikatan diri terhadap sesuatu, seperti
penerimaan, penolakan atau tidak menyatakan pendapat. Juga kemampuan untuk
menyatakan mana hal yang baik dan yang kurang baik dari suatu kegiatan atau
kejadian dan mengekspresikannya ke dalam perilaku. Contoh, mengusulkan kegiatan
kelompok untuk suatu materi pelajaran.
- Organisasi (Organization)
Tujuan dari ranah
organisasi adalah penyatuan nilai, sikap yang berbeda yang membuat anak lebih
konsisten dan membentuk sistem nilai internalnya sendiri, dan menyelesaikan
konflik yang timbul diantaranya. Juga mengharmonisasikan berbagai perbedaan
nilai yang ada dan menyelaraskan berbagai perbedaan.
- Karakterisasi (Characterization)
Acuan domain ini adalah karakter seseorang dan daya
hidupnya. Kesemua hal ini akan tercermin dalam sebuah tingkah laku yang ada
hubungannya dengan keteraturan pribadi, sosial, dan emosi. Nilai – nilai telah
berkembang sehingga tingkah laku lebih mudah untuk diperkirakan.
Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Ranah psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.
Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1) pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya
No comments:
Post a Comment
komunikasi
email: choirulalfa77@gmail.com