Apa yang anda butuhkan sobat

Sunday, March 10, 2019

Definisi Psiologi Social

  1. Definisi Psiologi Social
Bila dilihat dari sudut terminology maka kata psikologi terdiri 2 macam kata yakni psyche berarti jiwa dan logos yang kemudian menjadi logi berarti ilmu.maka kata psikologi (psychology) berari ilmu pengetahuan tentang jiwa,tidak terbatas pada jiwa manusia saja akan tetapi termasuk juga jiwa binatang dan sebagainya.
Dikalangan ahli psikologi pengertian dari kata psikologi tidak terdapat perbedaan,akan tetapi mereka berbeda dalam memberikan batasan atau definisi psikologi.perbedaan definisi yang diberikan oleh para ahli psikologi terhadap psikologi adalah akibat dari perbedaan sudut pandangan yang berasaskan pada perbedaan aliran-aliran paham dalam psikologi itu sendiri.[1]
“Psikologi” berasal dari perkataan yunani “psyche” yang artinya jiwa,dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan.jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa ,baik mengenai macam-macam gejalanya ,prosesnya,maupun latar belakangnya.dengan singkat disebut ilmu jiwa.
Berbicara tentang jiwa ,terlebih dahulu kita dapat membedakan antara nyawa dan jiwa.nyawa adalah daya jasmaniah yang keberadaannya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah organic behavior.sedang jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak,yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan pribadi (personal behavior) dari hidup tingkat tinggi dan manusia.
Secara umum psikologi diartikan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa manusia.karena para ahli jiwa mempunyai penekanan yang berbeda maka definisi yang dikemukakan juga berbeda .
Diantara pengertian yang dirumuskan oleh para ahli itu antara lain sebagai berikut :
  1. Menurut Dr. Singgih dirgagunarsa : psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia .
2. Plato dan aristotelea ,berpendapat psikologi adalah ilmu pengetahuan yang m,empelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya samoai akhir.
3. John Broadus Watson, memandang psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempejari tingkah laku tampak (lahiriah) dengan menggunakan metodi observasi yang objektif terhadap rangsangan dan jawaban (respons)
Dari definisi tersebut diatas,kita dapat membedakan tiga wilayah study psiologi social sebagai berikut:
1) Studi tentang pengaruh social terhadap proses individual,misalnya studi tentang persepsi,motivasi,proses belajar,atribusi (sifat).
2) Studi tentang proses-proses individual bersama ,seperi bahasa,sikap social dean sebagainya.
3) Studi tentang interaksi kelompok ,misalnya kepemimpinan, komunikasi, otoriter, konformitas (keselarasan) ,kerja sama. persaingan, peran dan sebagainya .
Adapun psikologi social dapat didefinisikan sebagai berikut “ilmu yang mempelajari tingkah laku individu sebagai fungsi dari rangsang-rangsang social”
Dengan “ilmu peengetahuan” dimaksudkan bahwa psikologisosial hanya mempelajarisuatu gejala kondisi-kondisi yang terkontrol. Spekulasi-spekulasi yang bersifat armchair (didasarkan pada perkiraan-perkiraan saja) tidak berlaku untuk menyusun menyusun teori-teori social.
Istilah individu dalam definisi diatas menunjukan bahwa unit analisis dari psikologi social adalah individu,bukan masyarakat atau kebudayaan.
Akhirnya ,yang dimaksud dengan rangsangan-rangsangan social manusia dan seluruh hasil karya manusia yang ada disekitar individu. Termasuk dalam karya-karya manusia ini antara lain adalahnorma-norma,kelompok social, dan produk-produk social lainnya.
  1. Ruang lingkup psikologi social.
Ditinjau dari segi objeknya,psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan besar,yaitu:
  1. Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia
  2. Psikologi yang menyelidiki gdan mempelajari hewan,yang umumnya lebih tegas disebut psikologi hewan
Kesulitan lain dalam pembentukan teori psikologi social adalah menentukan ruang lingkup suatu teori seperti berikut ini:
  1. jangkauan penerapan (comprehensiveness), yaitu untuk berapa banyak (macam) fenomena atau kepribadian teori ini dapat diterapkan.
  2. Keterbatasan, yaitu sampai dimana perlu diberikan prasyarat pada kondisi dimana fenomena itu timbul agar suatu teori dapat dinyatakan berlaku.
  3. Keumuman (generality), sampai dimana teori bias diperluas untuk mencakup situasi-situasi yang tidak tercakup dalam fenomena awal yang dijadikan dasar untuk penyusunan teori yang bersangkutan.
Sebagaimana ilmu-ilmu yang lain,psikologi social bertujuan untuk mengerti suatu gejala atau fenomena.dengan mengerti suatu fenomena, kita dapat membuat peramalan-peramalan tentang kapan akan terjadinya fenomena tersebut dan bagaimana hal itu akan terjadi. Selanjutnya, dengan pengertian dan kemampuan peramalan itu, kita dapat mengendalikan fenomenaitu sampai batas-batas tertentu. Inilah sebetulnya tujuan dari ilmu, termasuk psikologi social (namun, tentu saja tidak selalu kalau kita bisa mengontrol suatu gejala maka kita sudah mengerti betul tentang gejala itu. Seorang pengemudi mobil misalnya, dapat mengendalikan mobilnya tanpa ia mengrti betul tentang mekanisme yang menggerakkan mobil tersebut).
Psikologi yang dipelajari secara praktis dapat dipraktekan dalam bermacam-macam bidang , misalnya dalam bidang pendidikan, dalam bidang indrusti atau perusahaan dan sebagainya.  Psikologi yang berusaha mempelajari jiwa manusia, ternyata banyak mendapat kesulitan ,oleh karena objek penyelidikannya adalah abstrak, yang tidak dapat diselidiki secara langsung, tetapi diselidiki keaktifannya yang terlibat melalui manifestasi tingkah laku atau perbuatan. Dapat dimisalkan bila kita mempelajari tentang angina, objeknya sendiri secara langsung tidak dapat dilihat ,namun dari keaktifannya, bila ada daun yang bergerak atau debu beterbangan, maka jelas ada, seperti itu pulalah bila kita mempelajari jiwa.
Jadi dalam mempelajari psikologi ini, kita akan membatasi diri pada tingkah laku manusia, karena manusia adalah makhluk tuhan tertinggi derajatnya diantara makhluk-makhluk yang lain.
  1. Perilaku Intuitif
Adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan di luar kesadaran. Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, di dalam buku itu ditemukan keterangan yang dicari-carinya selama bertahun-tahun. Atau misalnya, merasa bahwa ia harus pergi ke sebuah tempat, ternyata di sana ia menemukan penemuan besar yang mengubah hidupnya. Namun tidak semua intuisi berasal dari kekuatan psi. Sebagian intuisi bisa dijelaskan sebab musababnya.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang berada dalam jajaran puncak bisnis atau kaum eksekutif memiliki skor lebih baik dalam eksperimen uji indera keenam dibandingkan dengan orang-orang biasa. Penelitian itu sepertinya menegaskan bahwa orang-orang sukses lebih banyak menerapkan kekuatan psi dalam kehidupan keseharian mereka, hal mana menunjang kesuksesan mereka. Salah satu bentuk kemampuan psi yang sering muncul adalah kemampuan intuisi. Tidak jarang, intuisi yang menentukan keputusan yang mereka ambil.
Sampai saat ini dipercaya bahwa intuisi yang baik dan tajam adalah syarat agar seseorang dapat sukses dalam hidup. Oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak buku-buku mengenai kiat-kiat sukses selalu memasukkan strategi mempertajam intuisi.
intuisi dalam bahasa sederhana bisa diartikan getaran hati (jiwa) akan sesuatu hal (Causalitas) yang dihadapi atau yang akan terjadi. getaran hati atau mungkin bisa juga diartikan "perasaan" akan sesuatu (itu) muncul atau terasa. akal (sehat) berpikir dan berbicara (sehat) akan membuat hati/perasaan sehat (tenang) bgt pun sebaliknya.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka cipta
Sarwono, satlito wirawan. 2005. Teori-Teori Psikologi Social. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Arifin, H. 2004. Psikologi Dakwah. Jakarta: PT Bumi aksara
[1] Prof.H.M. Arifin,M.Ed. psikologi dakwah. 2004. PT. bumi aksara
[2] Drs.H.Abu ahmadi. Psikologi umum. 2009. Rineka cipta
[3] Drs. H. Abu ahmadi. Psikologi umum. 2009. Rineka cipta

[4] Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono. Teori-teori psikologi social. 2005. PT Raja grafindo Persada

No comments:

Post a Comment

komunikasi
email: choirulalfa77@gmail.com

MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN. Yuk kepoin

COVER MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG 2019 KATA...

Choirulalfa.blogspot.com