Apa yang anda butuhkan sobat

Sunday, March 10, 2019

LAPORAN HASIL TES RORSCHACH

LAPORAN HASIL TES RORSCHACH


umk 2.jpeg



 


Fakultas Psikologi
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Tahun 2015/2016




I.                   IDENTITAS
a.       Nama Teste                 : salma habibah
b.      Jenis Kelamin              : Perempuan
c.       Tempat, Tanggal Lahir: kudus, 26 juli 1999
d.      Umur                           : 17 tahun
e.       Status                          : Pelajar
f.        Pendidikan                   : SMKN 01 Kudus
g.      Agama                         : Islam
h.      Tanggal Pemeriksaan  : 7 Maret 2016
i.        Tester                           : Mukhammad Luluk Cahyantoro

II.                INTERVIEW
a.       Autoanamnesa
Dari hasil wawancara dengan subyek, ia mengaku bahwa ia termasuk orang kecerdasan intelektualnya rata-rata, mudah bergaul dengan orang lain dan mudah berempati dengan orang lain.

b.      Alloanamnesa
Dari hasil wawancara dengan teman main subyek, ia di pandang sebagai pribadi yang baik, berparas cantik, santai, humoris, dan mudah bergaul walaupun tidak begitu pintar dalam hal akademik. Ketika belum kenal terlihat sangat cuek tetapi kalau sudah mengenalnya ia adalah pribadi yang asik dan tidak membosankan.

III.             OBSERVASI
Saat di mulainya tes ini subyek terlihat tenang dan santai walaupun baru pertama kali melakukan tes dengan tes Rorschach. Awalnya ia tidak begitu memahami apa yang di dijelaskan tester. ia memahami dan dalam pelaksanaan tes ini berjalan dengan lancar setelah ia beradaptasi dengan alat tes.
Ada berbagai macam-macam jawaban subjek, Rata- rata jawaban yang diberikan subyek pada masing-masing bercak tentang mahluk hidup.

IV.             INTERPRESTASI
1.      Aspek Kognitif
a.       – Status Intelektual
FLR jawaban terbaik = 2.0
Indikasi : kapasitas subyek di atas rata-rata
-          Fungsi Intelektual
Rata- rata FLR = 1,14
Indikasi : Efisiensi fungsi intelektual rata-rata.
b.      Manner of Approach
-          W% = 14,3%
Indikasi : hilangnya minat dalam melihat hubungan antara berbagai fakta yang terpisah-pisah.
-          Wcut%= 4,8%
Indikasi : mengindikasi kekritisan ( adanya kemampuan mengorganisasikan pengalamannya tapi di sertai kritik yang menurutnya kurang pas)
-          D% = 71,2%
Indikasi : Adanya perasaan agak insecure ( tidak aman ) sehingga subjek akan merasa lebih nyaman bila menekankan pada hal-hal yang jelas, nyata dan kongkret.
-          d% = 9,5%
Indikasi : tidak adanya minat pada hal-hal yang detail dan teliti.
-          Dd + s %= 0%
Indikasi :Individu tidak mampu menerima hal-hal yang tidak biasa.
Kesimpulan : subyek memiliki kemampuan intelektual rata-rata, hilangnya minat dalam melihat hubungan antara berbagai fakta yang terpisah-pisah, Mempunyai kemampuan kritis, lebih suka hal-hal yang nyata dan kurang teliti terhadap suatu hal.
c.       Daya Observasi
-          ∑ FLR W / ∑ W =4.0/3 = 1,3
Indikasi : subyek memiliki keseimbangan antara ambisi dan kemampuan.
-          ∑ FLR D / ∑ D = 17.5/15 = 1.2
Indikasi : subyek memiliki perasaan agak insecure ( tidak aman ) sehingga akan merasa lebih aman bila menekankan pada hal-hal yang jelas, nyata dan kongkret.
Kesimpulan : subyek memiliki keseimbangan antara ambisi dan kemampuannya, merasa tidak aman dengan hal-hal yang tidak nyata tetapi lebih aman dengan hal-hal yang jelas, nyata dan kongkret.
d.      Orisinilitas Berfikir atau Kreativitas
P = 10
Indikasi : menunjukkan adanya kebutuhan yang kuat untuk berpikir sebagaimana orang lain.
O = 0
Indikasi : subyek di identifikasikan tidak mampu memandang sesuatu dengan cara yang berbeda dengan orang kebanyakan.
Kesimpulan : subyek mampu menunjukkan adanya kebutuhan yang kuat untuk berpikir sebagaimana orang lain.
e.       Produktivitas dan Keluasan Wawasan
-          Produktivitas
∑ R = 21
Indikasi : memiliki produktivitas yang cukup.
-          Keluasan Wawasan
                       
                                   
                              Indikasi : Dengan hasil 52,4% content yang terpusat pada binatang, subyek menunjukkan adanya intelektual defektif (kepribadian yang lebih kesisi subyek tidak memaksimalkan potensinya, khususnya dalam hal intelektual ).
Kesimpulan : produktivitas subyek cukup dan keluasan subyek tidak hanya terpusat pada  A.
f.        Taraf Ambisi Intelektual
-          Jumlah respon = 21
-          W : M = 3 : 4
Indikasi : menunjukkan subyek memiliki potensi kreatif tetapi ia tidak menentukan cara penyaluran yang memuaskan.
-          ( H + A ) : ( Hd + Ad ) = 9 : 9
Indikasi : subyek tidak kecenderungan untuk mengkritik.
-    
Indikator : cara berpikir subyek lebih common sense atau lebih menggunakan akal sehat dan memiliki minat yang sempit.
-          Rata – rata waktu reaksi =  =
Indikasi : subyek memiliki kecepatan atau kesiagaan yang kurang baik dalam merespon.
Kesimpulan : subyek memiliki  produktifitas yang cukup, subyek menunjukkan adanya potensi kreatif tetapi subyek tidak menunjukkan penyaluran yang memuaskan. Subyek lebih cenderung menggunakan akal sehat dan tidak memiliki kecenderungan untuk mengkritik, subyek memiliki kecepatan atau kesiagaan yang kurang baik dalam merespon.
2.      Aspek Afektif
a.       Perasaan atau penerimaan Terhadap diri
Indikasi : menunjukkan semakin tinggi  fungsi intelektual subjek
b.      Responsivitas Terhadap Orang lain
-          FC = 3
Indikasi : subyek memiliki kemampuan merespon dampak emosional secara terkendali, mampu melakukan respon-respon emosional secara tepat sesuai dengan tuntutan lingkungan.

-          Fc = 0
Indikasi : subyek tidak memiliki kesadaran dan penerimaan dari diri subyek terhadap adanya kebutuhan akan afeksi sebagaimana kebutuhan dari perasaan orang lain.
-          Sum C = 1,5
Indikasi : subyek tidak responsive terhadap stimulus dari luar.
-          RT A : RT K = 133,2” : 78,6
Indikasi : subyek mudah terganggu oleh stimulus dari lingkungan yang menyentuh kebutuhan afeksinya.
-    

Indikasi : subyek kurang mempunyai emosi yang mudah dirangsang dan mudah terpacu oleh stimulus lingkungan cenderung introversive.
Kesimpulan : subyek  memiliki kemampuan merespon secara terkendali. subyek mudah terganggu oleh stimulus dari lingkungan yang menyentuh kebutuhan afeksinya
c.       Reaksi terhadap tekanan emosi
-          M : FM = 4 : 2
Indikasi :  kebutuhan untuk pemuasan segera di tunda oleh nilai-nilai individu.
-          M : ( FM + m ) = 4 : 2
Indikasi : individu relative mampu mengendalikan implis-implusnya sehingga ia dapat setabil.
M : Sum C = 4 :  1,5
Indikasi : subyek cenderung memetingkan inner lifenya dari pada pertimbangan lingkungan.
 ( FM + m ) : ( Fc + c + C ) = 2 : 1
Indikasi : Tendensi Introversive lebih bisa di terima oleh subyek dari pada tendensi Ekstraversive walaupun tidak sepenuhnya.


-          ∑ FC = 3
Indikasi : subyek memiliki kemampuan merespon dampak emosionalnya secara terkendali, mampu melakukan respon-respon emosional secara tepat sesuai dengan tuntutan lingkungan.
-          Psikogram cenderung memusat ke kanan.
Indikasi :subyek dalam memandang sesuatu banyak di pengaruhi oleh stimulus eksternal.
Kesimpulan : subyek lebih mementingkan intrik untuk memperoleh pemuasan segera dari pada nilai-nilai dalam individu, individu relative mampu mengendalikan implis-implusnya sehingga ia dapat setabil. subyek cenderung memetingkan inner lifenya dari pada pertimbangan lingkungan Tendensi Introversive lebih bisa di terima oleh subyek dari pada tendensi Ekstraversive walaupun tidak sepenuhnya. Dan subyek memiliki kemampuan merespon dampak emosionalnya secara terkendali, mampu melakukan respon-respon emosional secara tepat sesuai dengan tuntutan lingkungan.
d.      Kebutuhan Afeksi atau Pengendalian Dorongan Afeksi
-          ( FK + Fc ) : F = 0 : 8
Indikasi : Subyek cenderung menolak atau merepres kebutuhan afeksinya yang menjadikan hambatan utama dalam penyesuaian dirinya.
-          ( K + KF + k + kF + c + cF ) : ( Fc + Fk + FK ) = 4 : 3
Indikasi :  adanya kebutuhan afeksi yang sangat tak teroranisir dengan baik sehingga mengakibatkan gangguan penyesuaian yang serius.
-          ( Fc + c + C’ ) : ( FC + CF + C ) = 1 : 3
Indikasi : subyek memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial kurang optimal.
Kesimpulan : Subyek cenderung merepres kebutuhan afeksinya yang menjadikan hambatan utama dalam penyesuaian dirinya. adanya kebutuhan afeksi yang sangat tak teroranisir dengan baik sehingga mengakibatkan gangguan penyesuaian yang serius Dan subyek memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial kurang optimal.


3.      Aspek Fungsi Ego
a.       Ego Strenght
-          S = 0
Indikasi : Subyek kurang responsive terhadap lingkungan.
-          F% = 38,1%
Indikasi : kemampuan menangani situasi tanpa menjadi emosional.
-    
Indikasi : menunjukkan semakin tinggi  fungsi intelektual subjek
Kesimpulan : Subyek kurang responsive terhadap lingkungan. Dan subyek kemampuan menangani situasi tanpa menjadi emosional dan menunjukkan semakin tinggi  fungsi intelektual subjek.
b.      Kemampuan Mengatasi Konflik
-          M : ( FM + m ) = 4 : 2
Indikasi : individu relative mampu mengendalikan implus-implusnya sehingga ia dapat stabil.
-          Color
FC = 3
Indikasi : subyek memiliki kemampuan merespon dampak emosional secara terkendali, mampu melakukan respon-respon emosional secara tepat sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Kesimpulan : individu relative mampu mengendalikan implus-implusnya sehingga ia dapat stabil dan subyek memiliki kemampuan merespon dampak emosional secara terkendali, mampu melakukan respon-respon emosional secara tepat sesuai dengan tuntutan lingkungan.
c.       Defence Mecanism
-          FK = 0
-          ∑ FLR / ∑ F = 0
-          m = 0
Indikasi : Subyek kurang baik dalam menempatkan diri pada sistem pertahanan diri.


V.                KESIMPULAN
subyek memiliki kemampuan intelektual rata-rata, hilangnya minat dalam melihat hubungan antara berbagai fakta yang terpisah-pisah, Mempunyai kemampuan kritis, lebih suka hal-hal yang nyata dan kurang teliti terhadap suatu hal.
subyek memiliki keseimbangan antara ambisi dan kemampuannya, merasa tidak aman dengan hal-hal yang tidak nyata tetapi lebih aman dengan hal-hal yang jelas, nyata dan kongkret
subyek mampu menunjukkan adanya kebutuhan yang kuat untuk berpikir sebagaimana orang lain. produktivitas subyek cukup dan keluasan subyek tidak hanya terpusat pada  A.
subyek memiliki  produktifitas yang cukup, subyek menunjukkan adanya potensi kreatif tetapi subyek tidak menunjukkan penyaluran yang memuaskan. Subyek lebih cenderung menggunakan akal sehat dan tidak memiliki kecenderungan untuk mengkritik, subyek memiliki kecepatan atau kesiagaan yang kurang baik dalam merespon.
subyek  memiliki kemampuan merespon secara terkendali. subyek mudah terganggu oleh stimulus dari lingkungan yang menyentuh kebutuhan afeksinya.
subyek lebih mementingkan intrik untuk memperoleh pemuasan segera dari pada nilai-nilai dalam individu, individu relative mampu mengendalikan implis-implusnya sehingga ia dapat setabil. subyek cenderung memetingkan inner lifenya dari pada pertimbangan lingkungan Tendensi Introversive lebih bisa di terima oleh subyek dari pada tendensi Ekstraversive walaupun tidak sepenuhnya. Dan subyek memiliki kemampuan merespon dampak emosionalnya secara terkendali, mampu melakukan respon-respon emosional secara tepat sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Subyek kurang responsive terhadap lingkungan. Dan subyek kemampuan menangani situasi tanpa menjadi emosional dan menunjukkan semakin tinggi  fungsi intelektual subjek.
Subyek cenderung merepres kebutuhan afeksinya yang menjadikan hambatan utama dalam penyesuaian dirinya. adanya kebutuhan afeksi yang sangat tak teroranisir dengan baik sehingga mengakibatkan gangguan penyesuaian yang serius Dan subyek memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial kurang optimal.
individu relative mampu mengendalikan implus-implusnya sehingga ia dapat stabil dan subyek memiliki kemampuan merespon dampak emosional secara terkendali, mampu melakukan respon-respon emosional secara tepat sesuai dengan tuntutan lingkungan.

VI.             DINAMIKA PSIKIS
Sesuai dengan hasil autoanamnesa dan alloanamnesa subyek memiliki kecerdasan intelektual rata-rata, hal ini di tunjukan dengan kemampuan subyek dalam memandang hal-hal yang jelas, nyata dan kongkrit. Subyek juga memiliki kemampuan yang sama dengan orang lain dalam hal memandang sesuatu.
          Subyek memiliki produktifitas cukup dan kecepatan atau kesiagaan kurang baik dalam merespon sesuatu, subyek memiliki potensi kreatif dalam dirinya tetapi ia belum bisa menentukan cara penyaluran yang memuaskan.

Subyek memiliki kemampuan merespon dampak emosional secara terkendali, subyek tidak menunjukkan kesadaran dan penerimaan terhadap adanya kebutuhan dan perasaan orang lain, subyek tidak responsive terhadap stimulus dari luar dan subyek mudah terganggu oleh stimulus dari lingkungan yang menyentuh kebutuhan afeksinya.

No comments:

Post a Comment

komunikasi
email: choirulalfa77@gmail.com

MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN. Yuk kepoin

COVER MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG 2019 KATA...

Choirulalfa.blogspot.com