LAPORAN HASIL TES
RORSCHACH

![]() |
Fakultas Psikologi
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Tahun 2015/2016
I.
IDENTITAS
a.
Nama Teste : salma habibah
b.
Jenis Kelamin : Perempuan
c.
Tempat, Tanggal Lahir: kudus, 26 juli 1999
d.
Umur : 17 tahun
e.
Status : Pelajar
f.
Pendidikan : SMKN 01 Kudus
g.
Agama : Islam
h.
Tanggal Pemeriksaan : 7 Maret 2016
i.
Tester : Mukhammad Luluk Cahyantoro
II.
INTERVIEW
a.
Autoanamnesa
Dari hasil
wawancara dengan subyek, ia mengaku bahwa ia termasuk orang kecerdasan
intelektualnya rata-rata, mudah bergaul dengan orang lain dan mudah berempati dengan orang
lain.
b.
Alloanamnesa
Dari hasil
wawancara dengan teman main subyek, ia di pandang sebagai pribadi yang baik,
berparas cantik, santai, humoris, dan mudah bergaul walaupun tidak begitu
pintar dalam hal akademik. Ketika belum kenal terlihat sangat cuek tetapi kalau
sudah mengenalnya ia adalah pribadi yang asik dan tidak membosankan.
III.
OBSERVASI
Saat di
mulainya tes ini subyek terlihat tenang dan santai walaupun baru pertama kali
melakukan tes dengan tes Rorschach. Awalnya ia tidak begitu memahami apa yang
di dijelaskan tester. ia memahami dan dalam pelaksanaan tes ini berjalan dengan
lancar setelah ia beradaptasi dengan alat tes.
Ada berbagai macam-macam jawaban subjek, Rata-
rata jawaban yang diberikan subyek pada masing-masing bercak tentang mahluk hidup.
IV.
INTERPRESTASI
1.
Aspek Kognitif
a.
– Status Intelektual
FLR jawaban
terbaik = 2.0
Indikasi :
kapasitas subyek di atas rata-rata
-
Fungsi Intelektual
Rata- rata FLR = 1,14
Indikasi : Efisiensi fungsi intelektual rata-rata.
b.
Manner of Approach
-
W% = 14,3%
Indikasi : hilangnya minat dalam melihat hubungan antara
berbagai fakta yang terpisah-pisah.
-
Wcut%= 4,8%
Indikasi
: mengindikasi kekritisan ( adanya
kemampuan mengorganisasikan pengalamannya tapi di sertai kritik yang menurutnya
kurang pas)
-
D% = 71,2%
Indikasi : Adanya perasaan
agak insecure ( tidak aman ) sehingga subjek akan merasa lebih nyaman bila
menekankan pada hal-hal yang jelas, nyata dan kongkret.
-
d% = 9,5%
Indikasi : tidak adanya minat
pada hal-hal yang detail dan teliti.
-
Dd + s %= 0%
Indikasi :Individu
tidak mampu menerima hal-hal yang tidak biasa.
Kesimpulan : subyek memiliki kemampuan intelektual rata-rata, hilangnya minat dalam melihat hubungan
antara berbagai fakta yang terpisah-pisah, Mempunyai kemampuan kritis, lebih
suka hal-hal yang nyata dan kurang teliti terhadap suatu hal.
c.
Daya Observasi
-
∑ FLR W / ∑ W =4.0/3 = 1,3
Indikasi :
subyek memiliki keseimbangan antara ambisi dan kemampuan.
-
∑ FLR D / ∑ D = 17.5/15 = 1.2
Indikasi :
subyek memiliki perasaan agak insecure ( tidak aman ) sehingga akan merasa
lebih aman bila menekankan pada hal-hal yang jelas, nyata dan kongkret.
Kesimpulan : subyek memiliki keseimbangan antara ambisi dan kemampuannya,
merasa tidak aman dengan hal-hal yang tidak nyata tetapi lebih aman dengan
hal-hal yang jelas, nyata dan kongkret.
d.
Orisinilitas Berfikir atau
Kreativitas
P = 10
Indikasi : menunjukkan adanya kebutuhan yang kuat untuk
berpikir sebagaimana orang lain.
O = 0
Indikasi :
subyek di identifikasikan tidak mampu memandang sesuatu dengan cara yang
berbeda dengan orang kebanyakan.
Kesimpulan : subyek mampu menunjukkan adanya kebutuhan yang kuat untuk berpikir sebagaimana orang
lain.
e.
Produktivitas dan Keluasan Wawasan
-
Produktivitas
∑ R = 21
Indikasi :
memiliki produktivitas yang cukup.
-
Keluasan Wawasan



Indikasi
: Dengan hasil 52,4% content yang terpusat pada binatang, subyek menunjukkan adanya intelektual defektif (kepribadian yang lebih kesisi subyek tidak
memaksimalkan potensinya, khususnya dalam hal intelektual ).
Kesimpulan : produktivitas subyek cukup dan keluasan
subyek tidak hanya terpusat pada A.
f.
Taraf Ambisi Intelektual
-
Jumlah respon = 21
-
W : M = 3 : 4
Indikasi :
menunjukkan subyek memiliki potensi kreatif tetapi ia tidak menentukan cara
penyaluran yang memuaskan.
-
( H + A ) : ( Hd + Ad ) = 9 : 9
Indikasi :
subyek tidak kecenderungan untuk mengkritik.
- 

Indikator :
cara berpikir subyek lebih common sense atau lebih menggunakan akal
sehat dan memiliki minat yang sempit.
-
Rata – rata waktu reaksi =
= 


Indikasi :
subyek memiliki kecepatan atau kesiagaan yang kurang baik dalam merespon.
Kesimpulan : subyek memiliki produktifitas yang cukup, subyek menunjukkan
adanya potensi kreatif tetapi subyek tidak menunjukkan penyaluran yang
memuaskan. Subyek lebih cenderung menggunakan akal sehat dan tidak memiliki
kecenderungan untuk mengkritik, subyek memiliki kecepatan atau kesiagaan yang
kurang baik dalam merespon.
2.
Aspek Afektif
a.
Perasaan atau penerimaan Terhadap
diri

Indikasi : menunjukkan semakin
tinggi fungsi intelektual subjek
b.
Responsivitas Terhadap Orang lain
-
FC = 3
Indikasi :
subyek memiliki kemampuan merespon dampak emosional secara terkendali, mampu
melakukan respon-respon emosional secara tepat sesuai dengan tuntutan
lingkungan.
-
Fc = 0
Indikasi :
subyek tidak memiliki kesadaran dan penerimaan dari diri subyek terhadap adanya
kebutuhan akan afeksi sebagaimana kebutuhan dari perasaan orang lain.
-
Sum C = 1,5
Indikasi :
subyek tidak responsive terhadap stimulus dari luar.
-
RT A : RT K = 133,2” : 78,6”
Indikasi :
subyek mudah terganggu oleh stimulus dari lingkungan yang menyentuh kebutuhan
afeksinya.
- 

Indikasi :
subyek kurang mempunyai emosi yang mudah dirangsang dan mudah terpacu oleh
stimulus lingkungan cenderung introversive.
Kesimpulan : subyek memiliki kemampuan merespon secara terkendali.
subyek mudah terganggu oleh stimulus dari lingkungan yang menyentuh kebutuhan
afeksinya
c.
Reaksi terhadap tekanan emosi
-
M : FM = 4 : 2
Indikasi : kebutuhan untuk pemuasan segera di tunda oleh
nilai-nilai individu.
-
M : ( FM + m ) = 4 : 2
Indikasi : individu relative mampu
mengendalikan implis-implusnya sehingga ia dapat setabil.
M : Sum C = 4 : 1,5
Indikasi :
subyek cenderung memetingkan inner lifenya dari pada pertimbangan lingkungan.
( FM + m ) : (
Fc + c + C’ ) = 2 : 1
Indikasi :
Tendensi Introversive lebih bisa di terima oleh subyek dari pada tendensi
Ekstraversive walaupun tidak sepenuhnya.
-
∑ FC = 3
Indikasi :
subyek memiliki kemampuan merespon dampak emosionalnya secara terkendali, mampu
melakukan respon-respon emosional secara tepat sesuai dengan tuntutan
lingkungan.
-
Psikogram cenderung memusat ke kanan.
Indikasi :subyek
dalam memandang sesuatu banyak di pengaruhi oleh stimulus eksternal.
Kesimpulan : subyek lebih mementingkan intrik untuk
memperoleh pemuasan segera dari pada nilai-nilai dalam individu, individu
relative mampu mengendalikan implis-implusnya sehingga ia dapat setabil. subyek
cenderung memetingkan inner lifenya dari pada pertimbangan lingkungan Tendensi
Introversive lebih bisa di terima oleh subyek dari pada tendensi Ekstraversive
walaupun tidak sepenuhnya. Dan subyek memiliki kemampuan merespon dampak
emosionalnya secara terkendali, mampu melakukan respon-respon emosional secara
tepat sesuai dengan tuntutan lingkungan.
d.
Kebutuhan Afeksi atau Pengendalian
Dorongan Afeksi
-
( FK + Fc ) : F = 0 : 8
Indikasi :
Subyek cenderung menolak atau merepres kebutuhan afeksinya yang menjadikan
hambatan utama dalam penyesuaian dirinya.
-
( K + KF + k + kF + c + cF ) : ( Fc
+ Fk + FK ) = 4 : 3
Indikasi : adanya kebutuhan afeksi yang sangat tak
teroranisir dengan baik sehingga mengakibatkan gangguan penyesuaian yang
serius.
-
( Fc + c + C’ ) : ( FC + CF + C ) = 1 : 3
Indikasi :
subyek memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial kurang
optimal.
Kesimpulan : Subyek cenderung merepres kebutuhan afeksinya
yang menjadikan hambatan utama dalam penyesuaian dirinya. adanya kebutuhan afeksi
yang sangat tak teroranisir dengan baik sehingga mengakibatkan gangguan
penyesuaian yang serius Dan subyek memiliki kemampuan dalam
berinteraksi dengan lingkungan sosial kurang optimal.
3.
Aspek Fungsi
Ego
a.
Ego Strenght
-
S = 0
Indikasi :
Subyek kurang responsive terhadap lingkungan.
-
F% = 38,1%
Indikasi : kemampuan menangani
situasi tanpa menjadi emosional.
- 

Indikasi : menunjukkan semakin
tinggi fungsi intelektual subjek
Kesimpulan : Subyek kurang responsive terhadap
lingkungan. Dan subyek kemampuan menangani situasi tanpa menjadi emosional dan menunjukkan semakin tinggi
fungsi intelektual subjek.
b.
Kemampuan Mengatasi Konflik
-
M : ( FM + m ) = 4 : 2
Indikasi : individu relative mampu mengendalikan
implus-implusnya sehingga ia dapat stabil.
-
Color
FC = 3
Indikasi :
subyek memiliki kemampuan merespon dampak emosional secara terkendali, mampu
melakukan respon-respon emosional secara tepat sesuai dengan tuntutan
lingkungan.
Kesimpulan : individu relative mampu mengendalikan implus-implusnya
sehingga ia dapat stabil dan subyek memiliki kemampuan merespon dampak
emosional secara terkendali, mampu melakukan respon-respon emosional secara
tepat sesuai dengan tuntutan lingkungan.
c.
Defence Mecanism
-
FK = 0
-
∑ FLR / ∑ F = 0
-
m = 0
Indikasi :
Subyek kurang baik dalam menempatkan diri pada sistem pertahanan diri.
V.
KESIMPULAN
subyek memiliki kemampuan
intelektual rata-rata, hilangnya minat dalam melihat hubungan antara berbagai fakta yang terpisah-pisah,
Mempunyai kemampuan kritis, lebih suka hal-hal yang nyata dan kurang teliti
terhadap suatu hal.
subyek memiliki keseimbangan antara
ambisi dan kemampuannya, merasa tidak aman dengan hal-hal yang tidak nyata
tetapi lebih aman dengan hal-hal yang jelas, nyata dan kongkret
subyek mampu menunjukkan adanya kebutuhan yang kuat untuk
berpikir sebagaimana orang lain. produktivitas
subyek cukup dan keluasan subyek tidak hanya terpusat pada A.
subyek memiliki produktifitas yang cukup, subyek menunjukkan
adanya potensi kreatif tetapi subyek tidak menunjukkan penyaluran yang
memuaskan. Subyek lebih cenderung menggunakan akal sehat dan tidak memiliki
kecenderungan untuk mengkritik, subyek memiliki kecepatan atau kesiagaan yang
kurang baik dalam merespon.
subyek memiliki kemampuan merespon secara
terkendali. subyek mudah terganggu oleh stimulus dari lingkungan yang menyentuh
kebutuhan afeksinya.
subyek lebih mementingkan intrik
untuk memperoleh pemuasan segera dari pada nilai-nilai dalam individu, individu
relative mampu mengendalikan implis-implusnya sehingga ia dapat setabil. subyek
cenderung memetingkan inner lifenya dari pada pertimbangan lingkungan Tendensi
Introversive lebih bisa di terima oleh subyek dari pada tendensi Ekstraversive
walaupun tidak sepenuhnya. Dan subyek memiliki kemampuan merespon dampak
emosionalnya secara terkendali, mampu melakukan respon-respon emosional secara
tepat sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Subyek kurang responsive terhadap
lingkungan. Dan subyek kemampuan menangani situasi tanpa menjadi emosional dan menunjukkan semakin tinggi
fungsi intelektual subjek.
Subyek cenderung merepres kebutuhan
afeksinya yang menjadikan hambatan utama dalam penyesuaian dirinya. adanya kebutuhan afeksi
yang sangat tak teroranisir dengan baik sehingga mengakibatkan gangguan
penyesuaian yang serius Dan subyek memiliki kemampuan dalam
berinteraksi dengan lingkungan sosial kurang optimal.
individu
relative mampu mengendalikan implus-implusnya sehingga ia dapat stabil dan subyek memiliki kemampuan merespon dampak
emosional secara terkendali, mampu melakukan respon-respon emosional secara
tepat sesuai dengan tuntutan lingkungan.
VI.
DINAMIKA PSIKIS
Sesuai dengan
hasil autoanamnesa dan alloanamnesa subyek memiliki kecerdasan intelektual
rata-rata, hal ini di tunjukan dengan kemampuan subyek dalam memandang hal-hal
yang jelas, nyata dan kongkrit. Subyek juga memiliki kemampuan yang sama dengan
orang lain dalam hal memandang sesuatu.
Subyek memiliki produktifitas cukup
dan kecepatan atau kesiagaan kurang baik dalam merespon sesuatu, subyek
memiliki potensi kreatif dalam dirinya tetapi ia belum bisa menentukan cara
penyaluran yang memuaskan.
Subyek memiliki
kemampuan merespon dampak emosional secara terkendali, subyek tidak menunjukkan
kesadaran dan penerimaan terhadap adanya kebutuhan dan perasaan orang lain,
subyek tidak responsive terhadap stimulus dari luar dan subyek mudah terganggu
oleh stimulus dari lingkungan yang menyentuh kebutuhan afeksinya.
No comments:
Post a Comment
komunikasi
email: choirulalfa77@gmail.com